Peluang asyik berjualan Kebab Sheik



JAKARTA. Meski bukan makanan asli Indonesia, namun lidah masyarakat kita sudah cukup akrab dengan panganan kebab. Usaha kebab pun cukup marak, sebab makanan ini bisa dinikmati segala usia dan kalangan. Peluang inilah yang dilirik  Tejo Nursatryo. Ia membuka usaha kebab yang mengusung brand Sheik Kebab di Jakarta pada 2005. Sheik Kebab menjual berbagai makanan seperti kebab, burger, sweet canai, nasi kebuli, roti cane, hingga kentang goreng. Satu porsi dibanderol mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 15.000.Kata Tejo, menu yang disajikannya mengincar pasar yang luas, semua umur. “Misal, orang tuanya bisa pesan nasi kebuli, sementara anak-anak pilih burger,” paparnya.Ia juga memasang trik khusus supaya pembeli tidak segan mampir ke gerainya. Tejo sengaja membuat gerai yang sederhana alias tidak mewah, misalnya dengan  tidak memasang pendingin ruangan (AC). "Kalau kesannya mewah, pelanggan sudah lebih dulu takut harganya mahal," ujarnya. Berkat strateginya, kini sudah ada total 6 gerai Sheik Kebab yang berlokasi di Jakarta dan Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang. Dua di antaranya milik mitra. Memang, sejak awal 2013, Tejo membuka peluang kemitraan.Empat paketTertarik menjadi mitra Sheik Kebab? Tejo memberikan empat pilihan paket investasi. Pertama, paket teras senilai Rp 35 juta. Mitra akan memperoleh gerai letter L dimensi 1,5 x 1,5 meter. Dengan paket ini, mitra bisa menjual kebab, burger dan sweet canai.Kedua, paket indoor sebesar Rp 80 juta. Mitra akan mendapat paket jualan yang sama dengan tipe teras, plus menu teh tarik. Kemudian, paket food court, dengan investasi Rp 130 juta. Mitra akan mendapat gerai ukuran 4x5 meter, dan semua menu di paket indoor plus nasi kebuli dan roti cane. Terakhir, paket mini resto dengan investasi Rp 180 juta. Mitra akan mendapat gerai seluas 70 m2, dan semua menu plus kudapan kentang goreng. Tejo mewajibkan mitra membayar royalty fee 3% dari omzet bulanan. Menurut hitungannya, mitra bisa meraih omzet berkisar Rp 15 juta-Rp 90 juta per bulan, tergantung jenis paket. Dengan target laba bersih 20%-25%, mitra bisa balik modal mulai empat bulan sampai 1,5 tahun, tergantung omzet dan jenis paket. Pengamat waralaba dari Proverb Consulting Erwin Halim menilai, bisnis kebab sudah mulai terlihat jenuh. Ini terlihat adanya kemitraan sejenis yang sudah tutup. Namun, diversifikasi menu oleh Sheik Kebab menjadi langkah jitu mengantisipasi kejenuhan pasar. "Dengan menu itu, memang bisa untuk semua umur," kata Erwin.Ia pun menekankan, mitra supaya memperhatikan lokasi gerai. Menurutnya, target omzet Rp 90 juta untuk paket mini resto, hanya berupa proyeksi. "Sebaiknya mitra mencari tahu ke pusat, omzet riil mitra yang sudah ada saat ini. Karena omzet di mal dan ruko akan berbeda, meski sama-sama di Jakarta," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini