Peluang besar asuransi di proyek infrastruktur



JAKARTA. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, mengatakan, peluang asuransi di Indonesia masih besar, apalagi dengan adanya upaya pemerintah untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur. "Menurut kami pasar asuransi masih sangat luas. Saya kuatir teman-teman yang bergerak di bidang asuransi tidak tahu mengenai infrastruktur lengkap di Indonesia, sehingga tidak mengetahui potensinya," ujar Menteri Jonan dalam malam pemberian penghargaan asuransi, di Jakarta, Jumat (3/7) malam. Ia mengatakan, kini pemerintah sedang menargetkan untuk membangun dan atau memperbaiki empat sektor transportasi, yaitu transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Untuk transportasi darat, ia mengatakan, pemerintah akan menambah 3000 bus transit lima tahun ke depan dan untuk tahun ini pemerintah akan mengadakan 1050 bus untuk 33 provinsi. Sedangkan untuk transportasi laut, dalam lima tahun, pihaknya akan berusaha meningkatkan kapasitas sekitar 200 pelabuhan penting, sedangkan untuk tahun ini sebanyak 63 pelabuhan. Ia menargetkan kegiatan dengan transportasi laut meningkat dua hingga tiga kali lipat dalam lima tahun. "Potensi di sektor laut ini besar, apalagi kami baru menerbitkan peraturan kapal harus diasuransikan. Sebelumnya tidak ada, baru dibuat awal tahun ini, kalau tidak diasuransikan akan dicabut izinnya," kata Jonan. Transportasi udara, di antaranya, perpanjangan dan pelebaran landasan 'run way' di 35 bandara, pembangunan bandara baru (lanjutan) di 19 lokasi, pembangunan dan pengembangan bandara di daerah rawan bencana di 57 lokasi. Selain itu, pembangunan bandara untuk membuka daerah terisolir di 49 lokasi, pembangunan bandara wilayah perbatasan 26 lokasi serta pembangunan dan penyediaan fasilitas keselamatan keamanan penerbangan di 118 bandara. "Penerbangan komersial bisa naik hingga tiga kali dalam lima tahun. Di bidang asuransi, ini kesempatan besar. Upaya pemerintah membangun infrastuktur udara dengan harapan GDP naik," kata dia. Untuk transportasi perkeretaapian, di antaranya pembangunan jaringan KA Sumatra, jaringan KA Jawa, jaringan KA Sulawesi, studi perencanaan pembangunan jaringan KA Kalimantan dan studi perencanaan pembangunan jaringan KA Papua Barat. Ditemui dalam kesempatan sama, CEO Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Iwan Pasila mengatakan, infrastuktur sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Ekonomi tumbuh, kemampuan perusahaan untuk memikirkan kesejahteraan karyawan akan lebih tinggi. Ada salah satu unsur itu, perusahaan tumbuh baik, kemampuan untuk menyediakan jaminan kesehatan akan semakin baik. Buat kami itu satu pasar yang cukup besar," kata Iwan. Apalagi perusahaan asuransi umum, kata dia, akan mendapatkan peluang yang lebih besar dengan adanya pembangunan infrastruktur.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan