Peluang besar ekspor ikan ke negeri Tirai Bambu



JAKARTA. Ekspor produk perikanan diproyeksikan naik tahun ini. Dari banyak negara tujuan ekspor utama, China merupakan negara tujuan ekspor ikan yang mencatat kenaikan tertinggi.

Saut P Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kalautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, tahun pihaknya optimistis ekspor produk perikanan ke China naik 20%-25%.

Sekadar gambaran saja, tahun lalu, ekspor mencapai volume 336.529 ton dengan nilai US$ 409,55 juta. Kenaikan yang cukup tajam disebabkan karena di negeri tirai bambu itu industri hilir sektor perikanan berkembang pesat.


"China besar sekali pasarnya, disana produk olahan hilir kuat. Sisa tulang dan minyak ikan pun diambil. Sampai tidak ada yang tersisa," kata Saut, Selasa (8/4).

Mengutip data KKP, ekspor produk perikanan Indonesia ke China terus menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Tahun 2009 ekspor produk perikanan ke China hanya 149.280 ton dengan nilai US$ 97,03 juta.

Namun di tahun 2010, ekspor produk perikanan ke China naik menjadi 213.055 ton atau setara dengan US$ 150,37 juta. Sementara itu untuk ekspor tahun 2011 tercatat sebanyak 242.397 ton dengan nilai US$ 220,99 juta, dan tahun 2012 mencapai 295.486 ton senilai US$ 284,66 juta.

Saut menambahkan, beberapa produk perikanan Indonesia yang banyak diekspor ke China antara lain, rumput laut, tuna, cakalang, udang, serta rajungan atau kepiting. Namun untuk volume ekspor masing-masing komoditas tersebut Saut masih enggan menyebutkan detailnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri