Peluang bisnis Bimbel Lotus



Tawaran kemitraan bimbingan belajar (bimbel) terus berdatangan. Tawaran terbaru datang dari Dwi Fery Hermawan, pemilik Bimbel Lotus di Semarang, Jawa Tengah. Usaha bimbel ini membidik siswa mulai jenjang sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA).

Dwi mulai merintis usaha bimbel ini sejak tahun 2009. "Dan mulai akhir tahun 2012, kami resmi menawarkan kemitraan," katanya.

Saat ini, sudah ada empat gerai Bimbel Lotus. Dari jumlah itu, ada tiga gerai milik mitra yang berlokasi di Semarang dan Bekasi. Lotus menawarkan dua paket kemitraan pasif dan aktif. Biaya investasi masing-masing paket sebesar Rp 30 juta.


Dalam paket pasif, semua operasional usaha dikendalikan oleh pusat. Termasuk pengadaan tenaga guru semuanya dipasok pusat "Jadi mitra pasif," kata Dwi. Lantaran pasif, bagi hasil untuk mitra hanya sekitar 15% dari laba bersih. Sementara bagian pusat mencapai 85%.

Sementara dalam paket pasif, mitra yang mengendalikan sendiri usaha bimbelnya ini. Namun, khusus guru tetap dipasok pusat. ada pun bagi hasilnya sekitar 90% bagian mitra dan 10% bagian pusat.

Menurut Dwi, setiap mitra harus menyediakan minimal 11 kelas. Dengan jumlah kelas minimal terisi delapan siswa, total siswa mencapai 88. Adapun tarif belajar di Lotus dibanderol mulai harga  Rp 125.000 sampai Rp 175.000 per siswa per bulan.

Dengan demikian, total omzet diperkirakan mulai Rp 11 juta sampai Rp 15 juta per bulan. Ada pun target aba bersihnya sekitar Rp 5 juta per bulan.

Laba bersih ini yang nanti dibagi dengan pusat. Dwi memperkirakan, mitra yang mengambil paket aktif balik modal dalam waktu minimal 10 bulan. "Sementara paket pasif bisa sampai 17 bulan," katanya.

Bimbel Lotus mengajarkan beberapa pilihan materi kepada siswa. Untuk level SD meliputi baca tulis hitung (calistung), matematika, IPA terpadu, dan materi ujian nasional.

Sementara level SMP terdiri dari bahasa Inggris, matematika, IPA terpadu, dan IPS. Adapun SMA meliputi mata pelajaran matematika. kimia, fisika, dan biologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri