Peluang bisnis es pisang ijo



Minuman es pisang ijo kini semakin populer. Terbukti, semakin banyak orang yang menggemari sajian es yang berasal dari Makassar itu. Tak pelak, bisnis minuman ini semakin ramai pemain. Salah satunya adalah Pisang Ijo Damar, milik Mansyur Wahid yang bermarkas di Jembatan Besi, Jakarta Barat.

Menurut Mansyur, Pisang Ijo Damar merupakan brand yang baru diboyongnya ke Jakarta pada empat bulan lalu. Sebelumnya Pisang Ijo ini menjadi bagian dari menu di rumah makan miliknya di Makassar. "Saya sudah membuat dan menjual pisang ijo sejak tahun 2000," jelasnya.

Meski brand baru, Mansyur meyakini bisnisnya akan berkembang di Jakarta. Selain banyak peminatnya, persaingan bisnis ini juga tidak seketat kuliner lain. "Makanya setelah berdiri kami langsung menawakan kemitraan usaha," ujarnya.


Dalam kerjasama kemitraan ini, Pisang Ijo Damar menawarkan tiga paket investasi yang bisa dipilih calon mitranya. Yakni. paket booth senilai Rp 10 juta, paket booth mall Rp 30 juta, dan booth mobile Rp 7 juta.

Dengan investasi tersebut, mitra akan memperoleh booth, peralatan lengkap, dan bahan baku awal. Tapi, belum termasuk tempat. Pisang Ijo Damar menawarkan menu pisang ijo dengan 15 variasi topping. Di antaranya ada pilihan toping durian dan alpukat.

Dengan harga Rp 8.000 per porsi, mitra diperkirakan bisa memperoleh omzet Rp 600.000-Rp 1 juta per hari. Adapun laba bersihnya sekitar 50% dari omzet. Dalam kerjasama ini tidak ada pungutan royalty fee. "Mitra bisa balik modal antara enam bulan hingga setahun," tandasnya.

Saat ini Pisang Ijo Damar telah memiliki empat gerai di Jakarta. Dari emat gerai itu, gerai milik mitra baru ada satu. Mansyur mengaku, di tahun pertama menawarkan kemitraan ini tidak mengincar penambahan jumlah gerai sebanyak-banyaknya.

Menurutnya, ia fokus melakukan sosialisasi brand Pisang Ijo Damar terlebih dahulu. Selain juga fokus membenahi manajemen. "Kami hanya menargetkan penambahan lima gerai baru hingga akhir tahun nanti," ujar pria berusia 40 tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri