Peluang bisnis kentang spiral



Kentang goreng sudah tak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Cara penyajiannya pun kini semakin variatif. Misalnya, bentuknya berupa spiral atau tornado dengan panjang kurang lebih 30 centimeter (cm). Kentang goreng ini biasa disebut kentang spiral atau twist potato.

Makanan ini biasa dijadikan camilan lantaran bentuknya yang unik. Rasanya juga renyah karena kentang spiral digoreng dengan potongan tipis. Bentuk spiral dihasilkan dengan menggunakan mesin khusus untuk memotongnya.

Setelah dipotong dengan alat khusus tersebut, kentang kemudian digoreng dan diberi bumbu. Panganan yang diklaim berasal dari Korea Selatan itu mulai populer di Indonesia sejak awal tahun ini.


Salah satu pemain dalam bisnis kuliner kentang spiral ini adalah Mr. Tornado di Kota Bandung, Jawa Barat. Vikktor, pemilik Mr. Tornado, memulai usahanya di awal tahun lalu dan baru memiliki satu mitra di Bandung.

Dalam kerjasama kemitraan ini, Vikktor menawarkan tiga paket investasi dengan biaya murah. Pertama, paket novice dengan investasi hanya Rp 1,8 juta. Mitra bakal mendapat pisau ulir standar, alat penggorengan, dan bahan baku sebanyak 5 kilogram (kg) kentang serta 4 kg bumbu.

Kedua, paket medium yang ditawarkan dengan biaya investasi Rp 4 juta. Ketiga, paket senilai Rp 6 juta. Di dalam dua paket ini, mitra akan mendapat pisau ulir ultima, alat penggorengan, tenda payung, roll banner, dan bahan baku awal berupa 4 kg bumbu dan 5 liter minyak goreng.

Yang membedakan dari kedua paket ini adalah bahan baku kentang. "Di paket kedua mendapat bahan baku 50 kg kentang, sedang di paket ketiga 100 kg kentang," imbuh Vikktor.

Mr. Tornado menawarkan kentang spiral dengan pilihan rasa ayam bawang, keju, ayam bakar, sapi panggang, mayonaise, dan saos pedas. Harga jualnya berkisar Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per tusuk. Vikktor bilang, mitranya bisa menjual 500 tusuk kentang spiral dalam seminggu dengan omzet Rp 10 juta per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri