Peluang bisnis tambak ikan bandeng



Bandeng termasuk salah satu jenis ikan yang banyak digemari orang Indonesia. Terbukti, konsumsi ikan ini cukup tinggi di pasaran. Peluang itu yang juga mendorong Lukas menawarkan kerjasama pengelolaan tambak ikan bandeng di wilayah Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.

Lukas menawarkan kongsi pengelolaan tambak bandeng dengan investasi minimal sebesar Rp 65 juta. "Investasi sebesar itu untuk lahan seluas dua hektar (ha) dengan empat tambak ikan bandeng," kata Lukas.

Selain lahan milik sendiri, Lukas juga menyewakan beberapa lahan tambak lain di daerah Tanjung Pasir. Menurut Lukas, investasi sebesar Rp 65 juta itu sudah termasuk biaya bibit dan pakan bandeng, serta satu karyawan selama lima bulan.


Lukas mematok kerjasama selama lima bulan, karena ikan bandeng sudah bisa panen dalam kurun waktu tersebut. "Seluruh tambak akan kami taburi bibit bandeng usia 1,5 bulan sampai dua bulan," ujarnya.

Bibit seusia itu sudah berukuran sekitar 10 centimeter (cm) hingga 12 cm per ekor. Adapun jumlah bibit yang akan dibesarkan mencapai 25.000 ekor untuk tiga tambak.

Lukas menjamin, dalam usia sekitar lima sampai enam bulan, bibit bandeng tersebut sudah bisa dipanen.  Saat panen, bobot bandeng sudah berukuran lumayan besar. "Setiap satu kilogramnya sudah berisi sekitar tiga ekor ikan bandeng," tuturnya.

Dengan harga per kilogram sebesar Rp 15.000, maka omzet sekali panen bisa mencapai sekitar Rp 100 juta.  Dari omzet tersebut, sebanyak Rp 65 juta di antaranya akan dikembali kepada mitra sebagai modal awal.

Sisanya yang sebesar Rp 35 juta akan dibagi dua sebagai keuntungan antara mitra dengan Lukas selaku pemilik tambak. Jadi, "Kami jamin dalam lima bulan sudah balik modal dan mendapat keuntungan," janji Lukas.

Lukas juga menjamin, seluruh panen bandeng bakal terserap pasar. Menurutnya, permintaan bandeng cukup tinggi di pasar. Dalam kerjasama ini, ia juga mempersilahkan bila mitra usaha ingin menaruh satu karyawan di tambaknya. Hal itu sangat dimungkinkan kalau mitra ingin ikut terlibat dalam pengelolaan tambak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri