JAKARTA. Mayoritas bursa utama Asia melanjutkan penguatannya, kemarin. Pemicunya, kinerja Apple Inc yang ciamik dan keoknya nilai tukar dolar. Penguatan mayoritas saham Asia ini tercermin dari kenaikan indeks MSCI ASia Pasifik 0,3% ke 115,78, hingga pukul 15.59 WIB.Analis Harumdana Berjangka, Nizar Hilmy menilai, penguatan bursa Asia kemarin tidak terlepas dari kinerja Apple. Jika, kinerja Apple buruk, maka bursa akan ambruk. Sebab, kinerja Goldman Sachs yang dirilis sebelumnya menunjukkan penurunan laba bersih 83%, menjadi sentimen negatif di pasar. Selain itu, "Pasar juga memperkirakan, Bernanke bakal menyampaikan pernyataan yang bisa menenangkan pasar terkait kondisi perekonomian AS," lanjut Nizar.Sementara, analis Askap Futures Ibrahim menambahkan, kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah turut mendongkrak pergerakan saham Asia. Harga minyak bergerak naik di bawah US$ 78 per barel, dan menjadi indikasi menguatnya pasar saham.Namun, isu negatif yang mungkin menyerang bursa, jika Bernanke membahas soal krisis di Eropa. "Kasus terbaru Hongaria ternyata membutuhkan bailout SU$ 25,8 miliar, dan akan diputuskan soal pembiayaannya September ini," imbuh Ibrahim.Nizar menyebut, rilis kinerja Morgan Stanley dan United Technologiest, Rabu (21/7) malam, akan menjadi penggerak bursa Asia, hari ini. Meski demikian, ada kekhawatiran kinerja emiten perbankan akan jatuh seperti emiten perbankan sebelumnya. Nizar menduga, peluang penguatan masih terbuka. Nikkei 225 diprediksi bergerak di 9200-9400, indeks Hang Seng di 20.200-20.550, dan IHSG di 2970-3020. "Khusus Nikkei, kalau yen masih menguat, itu akan menjadi penghambat kenaikan. Jika yen di bawah 86,20 per dolar, kemungkinan Nikkei tertekan," katanya.Sementara Ibrahim memprediksi, hari ini reli bursa Asia masih terus berlanjut. Secara teknikal tren pergerakan indeks masih positif, sebab sudah terlalu rendah. Laporan keuangan emiten AS masih bisa mendongkrak bursa. Apalagi harga minyak mentah dunia diprediksi masih akan naik. Dia menduga Nikkei 225 bergulir di 9448-9028, indeks Hang Seng di 20.295-20.960, dan IHSG di 3015-3017.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Peluang Bursa Asia Menguat Masih Terbuka
JAKARTA. Mayoritas bursa utama Asia melanjutkan penguatannya, kemarin. Pemicunya, kinerja Apple Inc yang ciamik dan keoknya nilai tukar dolar. Penguatan mayoritas saham Asia ini tercermin dari kenaikan indeks MSCI ASia Pasifik 0,3% ke 115,78, hingga pukul 15.59 WIB.Analis Harumdana Berjangka, Nizar Hilmy menilai, penguatan bursa Asia kemarin tidak terlepas dari kinerja Apple. Jika, kinerja Apple buruk, maka bursa akan ambruk. Sebab, kinerja Goldman Sachs yang dirilis sebelumnya menunjukkan penurunan laba bersih 83%, menjadi sentimen negatif di pasar. Selain itu, "Pasar juga memperkirakan, Bernanke bakal menyampaikan pernyataan yang bisa menenangkan pasar terkait kondisi perekonomian AS," lanjut Nizar.Sementara, analis Askap Futures Ibrahim menambahkan, kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah turut mendongkrak pergerakan saham Asia. Harga minyak bergerak naik di bawah US$ 78 per barel, dan menjadi indikasi menguatnya pasar saham.Namun, isu negatif yang mungkin menyerang bursa, jika Bernanke membahas soal krisis di Eropa. "Kasus terbaru Hongaria ternyata membutuhkan bailout SU$ 25,8 miliar, dan akan diputuskan soal pembiayaannya September ini," imbuh Ibrahim.Nizar menyebut, rilis kinerja Morgan Stanley dan United Technologiest, Rabu (21/7) malam, akan menjadi penggerak bursa Asia, hari ini. Meski demikian, ada kekhawatiran kinerja emiten perbankan akan jatuh seperti emiten perbankan sebelumnya. Nizar menduga, peluang penguatan masih terbuka. Nikkei 225 diprediksi bergerak di 9200-9400, indeks Hang Seng di 20.200-20.550, dan IHSG di 2970-3020. "Khusus Nikkei, kalau yen masih menguat, itu akan menjadi penghambat kenaikan. Jika yen di bawah 86,20 per dolar, kemungkinan Nikkei tertekan," katanya.Sementara Ibrahim memprediksi, hari ini reli bursa Asia masih terus berlanjut. Secara teknikal tren pergerakan indeks masih positif, sebab sudah terlalu rendah. Laporan keuangan emiten AS masih bisa mendongkrak bursa. Apalagi harga minyak mentah dunia diprediksi masih akan naik. Dia menduga Nikkei 225 bergulir di 9448-9028, indeks Hang Seng di 20.295-20.960, dan IHSG di 3015-3017.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News