Peluang cantik dari pemuja kecantikan



JAKARTA. Tampil cantik dan memiliki tubuh terawat adalah impian kebanyakan perempuan. Namun, padatnya aktivitas membuat tidak semua perempuan bisa merawat sendiri tubuhnya. Tak heran, perempuan cenderung menyerahkan urusan perawatan dan kecantikan pada penyedia jasa salon dan spa. Peluang inilah yang dibidik Siti Djauharoh dengan membuka usaha Ashfa Salon & Day Spa di Padang.Ashfa bukanlah pemain baru. Usaha ini dirintisnya sejak 1996. Ashfa menawarkan berbagai layanan, mulai dari perawatan dan penataan rambut, perawatan tubuh seperti lulur, totok, dan refleksi, juga perawatan wajah seperti facial, masker, dan akupuntur wajah. Tarif untuk masing-masing layanan itu rata-rata Rp 60.000.Siti yang merupakan Master Clinical Hypnoteraphist mengklaim, Ashfa merupakan bisnis kecantikan yang melakukan pendekatan komunikasi hipnoterapi. Dengan teknik hipnoterapi, pelanggan dibuat senyaman mungkin, sehingga lepas dari stres atau tekanan. Supaya usahanya bisa makin dikenal, sejak 2011, ia membuka peluang kemitraan. Sekarang, sudah ada lima gerai yang seluruhnya berlokasi di Sumatera Barat. Empat di antaranya gerai milik pusat, satu milik mitra. Royalty fee 5%Tertarik menjadi mitra Ashfa Salon & Day Spa? Ada dua paket yang bisa dipilih. Paket A seharga Rp 370 juta, sudah termasuk franchise fee untuk lima tahun. Adapun, paket B ditawarkan dengan nilai investasi Rp 270 juta, sudah termasuk franchise fee lima tahun.Mitra bakal mendapatkan renovasi tempat, desain interior, peralatan lengkap, seragam karyawan, dan pelatihan karyawan. Bedanya, untuk paket A, mitra harus menyediakan ruangan seluas 120 meter persegi (m2), sedangkan paket B seluas 80 m2.Siti memungut biaya royalti 5% dari omzet bulanan mitra. Ia memproyeksikan, mitra mampu mengantongi omzet berkisar antara Rp 50 juta sampai Rp 70 juta per bulan, tergantung jenis paket. Keuntungan bersih mitra diperkirakan sekitar 30%. Jika target tercapai, Siti menjanjikan mitra sudah bisa  balik modal dalam waktu dua sampai tiga tahun. Tahun ini, Siti mengincar tambahan tiga gerai baru. "Sudah ada tawaran dari calon mitra di Medan dan Pekanbaru," tuturnya.Valentino Dinsi, Wakil Ketua Asosiasi Waralaba Indonesia menilai, bisnis kecantikan seperti salon dan spa memiliki prospek yang bagus. Alasannya, warga kelas menengah memiliki gaya hidup cukup konsumtif. Hal ini bisa menunjang usaha semacam ini. "Seperti yang kita ketahui, bisnis salon dan spa rata-rata menyasar kelas menengah," ujarnya.Di sisi lain, bermunculannya tawarkan kemitraan seperti ini menandakan persaingan di bisnis kecantikan akan semakin ketat.  "Makanya, para pelaku usaha harus menyiasati dengan kreativitas masing-masing. Misalnya, interior desain yang homey sehingga pelanggan merasa rileks ketika menjalani perawatan kecantikan," sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini