Peluang dari membantu petani dan peternak menghindari tengkulak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu kesulitan dari petani Indonesia hingga kini adalah bisa menjual hasil pertanian dengan harga optimal. Maklum, para petani kerap dikelilingi oleh para tengkulak yang sudah menentukan harga jual dan membuat para petani tidak berkutik.

Para tengkulak juga acap kali memberi bantuan modal terlebih dahulu ke para petani alias ijon. Lantas, untuk membayar bantuan itu, merka mengambil dari hasil produksi pertanian. Tak heran jika kondisi tersebut membuat para petani tidak bisa mendapatkan penghasilan maksimal.

Melihat kondisi tersebut, Asry Syarif mencoba membantu para petani dan sekaligus melihat peluang bisnis yang ada. Ia meluncurkan aplikasi penyalur produk pertanian, termasuk peternakan, dari para petani dan peternak ke konsumen langsung. Nama aplikasi tersebut adalah Panganku.id. Aplikasi ini mulai beroperasi tahun ini dengan fokus perhatian di daerah sekitar kota Makassar.


Baca Juga: Eragano, tempat bertemu petani dan pembeli

Keberadaan Panganku juga bisa membuat produk yang dikirim masih dalam kondisi segar. Untuk menjaga kesegaran produk, apalagi produk yang dikirim dari petani ke kota, seperti Makassar yang butuh waktu, Panganku menerapkan  pengawasan produk terlebih dahulu. Selain itu, pihak petani tidak boleh menyetok barang. Barang juga hanya dikirim sesuai dengan orderan yang masuk saja. "Supaya pembeli bisa mendapatkan produk yang segar," kata pendiri Panganku.id Asry Syarif kepada KONTAN pekan lalu.

Sejauh ini, Panganku sudah menggandeng 17 mitra petani dari berbagai produk komoditas. Ada petani sayuran, peternak ikan air tawar, peternak ayam petelur, serta petani buah. Adapun pengguna yang sudah terdaftar sudah mencapai 100 pengguna. Dari jumlah tersebut yang kerap aktif melakukan transaksi di aplikasi ini ada 20 mitra.

Asry mengklaim, aplikasi ini juga sudah menjangkau pasar ritel modern. Misalnya ada seorang peternak lele yang sudah memasok ke Lotte Mart di Makassar. Dengan hasil tersebut, Asry pun mulai berencana mengembangkan bisnis dari Panganku.id. Misalnya mulai menyasar komoditi pertanian lainnya. Salah satunya cabai dan turunannya.

Baca Juga: Aplikasi Sipindo sajikan informasi cuaca dan pemupukan detail ke petani

Sebetulnya, aplikasi ini bisa ditujukan bagi pedagang grosiran serta individu. Meski diklaim bakal mendapat produk segar, perbedaan di antara kedua pembeli tersebut adalah dari sisi harga yang pasti lebih murah untuk pembelian grosir.

Hasilnya, saban hari, rata-rata ada sekitar 10 pesanan sampai 15 pesanan yang mampir di Panganku.id. Adapun rata-rata produk pertanian dan peternakan yang dikirim dari aplikasi ini ke konsumen mencapai satu ton per minggunya.

Asry tidak merinci pendapatan yang ia peroleh. Yang jelas, dari setiap pengiriman, ia mengutip Rp 8.000 per kilogram. Ke depan, ia bakal ekspansi ke luar Sulawesi; seperti Papua. Ia juga ingin menyempurnakan aplikasi Panganku.                              

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon