KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi sudah memporak-prandakan sendi ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Padahal, sebelum pandemi Covid-19 melanda, secara historis ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5%-6%. Namun, sejak adanya pandemi, ekonomi kita mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut sehingga jatuh ke jurang resesi. Menurut Rudi Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, saat kondisi seperti ini, ekonomi digital memiliki peranan penting. Dalam acara Indonesia Digital Conference 2020 pada Selasa (15/12/2020), Rudi menjelaskan, saat pandemi, ada perubahan besar yang terjadi dalam masyarakat. Salah satunya adalah peningkatan belanja online yang tidak hanya untuk kebutuhan tersier saja, melainkan kebutuhan primer.
Peluang ekonomi digital RI terbuka lebar, ini alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi sudah memporak-prandakan sendi ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Padahal, sebelum pandemi Covid-19 melanda, secara historis ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5%-6%. Namun, sejak adanya pandemi, ekonomi kita mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut sehingga jatuh ke jurang resesi. Menurut Rudi Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, saat kondisi seperti ini, ekonomi digital memiliki peranan penting. Dalam acara Indonesia Digital Conference 2020 pada Selasa (15/12/2020), Rudi menjelaskan, saat pandemi, ada perubahan besar yang terjadi dalam masyarakat. Salah satunya adalah peningkatan belanja online yang tidak hanya untuk kebutuhan tersier saja, melainkan kebutuhan primer.