Peluang Ekspor Tinggi, Wapres Ma’ruf Amin Minta Produksi Pisang Ditingkatkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta produksi komoditas pisang perlu ditingkatkan. Pasalnya, Wapres melihat komoditas pisang bisa menjadi peluang bagi ekspor Indonesia.

“Besarnya pangsa ekspor buah-buahan dunia khususnya komoditas pisang ini menjadi peluang bagi Indonesia. Untuk itu, kita perlu terus meningkatkan produksi, baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun juga kualitas,” tegas Wapres dalam acara Panen Pisang Cavendish dalam Rangka Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (30/3).

Apalagi, orang nomor dua RI ini melihat Indonesia memiliki banyak sekali jenis pisang. Bahkan, di satu provinsi di Papua Barat saja ia sudah menemukan 125 jenis pisang. Sehingga berarti, di satu Indonesia ada ribuan jenis pisang yang menyimpan potensi.


Nah, pemerintah Indonesia sudah memiliki program Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah. Wapres pun mengapresiasi program ini karena menurutnya, kesejahteraan petani bisa meningkat.

Baca Juga: Industri Pengolahan Buah Berhasil Tembus Pasar AS hingga Korea, Ini Pendorongnya

Ia mengambil contoh, dari data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, program ini berhasil meningkatkan pendapatan petani pisang di Kabupaten Tanggamus hingga Rp 4,1 juta per hektar per program.

Belum lagi, program ini juga akan memperkuat potensi ekspor produk pisang dan melapangkan lapangan pekerjaan di desa, sehingga menurunkan tingkat urbanisasi. “Bahkan lewat pisang Cavendish rezekinya bisa rezeki kota, bisa berjualan hingga Singapura, Timur Tengah, China, dan lain-lain,” tandas Wapres.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, sektor pertanian terbukti mampu menunjukkan pertumbuhan yang positif dan menjadi bantalan ekonomi nasional.

Susiwijono menunjukkan, subsektor hortikultura mencatatkan kinerja yang baik, yaitu pada kuartal IV-2021 berhasil tumbuh 3,80% yoy atau yang tertinggi bila dibandingkan dengan tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan jasa pertanian.

Baca Juga: Bahan Makanan Mengandung Karbohidrat Ini Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi Di Tubuh

Sementara itu, potensi ekspor pada awal pandemi 2020 bahkan berhasil mencatat kinerja positif 37,53% yoy. Ini merupakan peningkatan tertinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir dan kontribusi tertinggi berasal dari komoditas buah dan biofarmaka.

“Dengan demikian kami akan terus melanjutkan perkembangan pada sektor ini sejalan dengan mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan pengembangan ekspor, salah satunya produk sektor pertanian, khususnya hortikultura,” ujar Susiwijono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli