Peluang IHSG masih menguat, ini saham yang masih menarik untuk dipantau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,18% di level 4.914,39 pada 1 Juli 2020. Hari ini IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan. 

Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas mengatakan, peluang IHSG menguat nampak dari indikator teknikal. "IHSG secara teknikal tetap berada pada trend positif jangka menengah dengan berhasil whipsaw pada level moving average 5 hari," kata Lanjar. 

Baca Juga: Wall Street terangkat manufaktur AS dan harapan vaksin Pfizer


Selain itu, pergerakan IHSG hari ini menguji moving average 20 hari. Indikator stochastic juga mulai bergerak cross dengan span positif di oscillator dekat oversold. 

Sehingga secara teknikal, Lanjar menyebut, IHSG masih berpeluang kembali menguat dengan support resistance 4.900-5.000. Sementara beberapa saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya ADRO, AKRA, ANTM, BBCA, ERAA, HRUM, ITMG, MEDC, TLKM.

Secara fundamental, Lanjar mengatakan, pelaku pasar menanti data laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) bulanan yang akan rilis hari Kamis. 

Sementara kemarin, IHSG ditutup pada zona positif setelah sempat bergerak melemah di tengah sesi perdagangan. Sektor pertambangan menguat 1,08% dan sektor keuangan naik 1,03% berhasil menjadi kontributor utama penguatan IHSG. 

Baca Juga: Arah pasar modal tak menentu, perhatikan sejumlah hal berikut

Setelah sejak awal sesi tertekan oleh saham-saham pada sektor konsumsi yang melemah 0,80% dan infrastruktur turun 0,61%. 

Penguatan saham sektor pertambangan karena Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) berencana memotong produksi batubara hingga 15%-20%. Ini dilakukan karena APBI ingin mencari keseimbangan harga yang tertekan akibat pandemi. 

Namun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target produksi batubara tahun ini tercapai meskipun permintaanya menurun. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 377,80 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah yang melemah 0,12% ke level Rp 14.282 per dollar AS. 

Sementara dari regional, data kepercayaan produsen besar jatuh ke level terendah sejak 2009. Sedangkan di China, data indeks kinerja manufakturing PMI naik di atas ekspektasi sebagai tanda permulaian aktifitas bisnis setelah berkurang akibat pandemi.

Baca Juga: Simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Kamis (2/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana