NEW YORK. Indeks di Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan dengan kinclong di akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 Index menembus rekor baru.Dow Jones ditutup menguat 0,11% atau 18,43 poin ke level 16.717,17 pada Jumat lalu (30/5). Kenaikan sepanjang sepekan mencapai 0,66%. Sebelumnya, Dow Jones mencetak rekor 16.715,44 pada 13 Mei.Sedangkan S&P 500 pada Jumat lalu menguat 0,18% atau 3,54 poin ke 1.923,57. Selama sepekan, indeks ini menguat 1,21%.Penguatan keduanya melampaui kinerja NYSE yang menguat 0,04% ke level 1.147,18 atau Nasdaq Composite Index yang merosot 0,13% ke 4.242,62.Analis mengatakan, indeks AS di akhir pekan, meski menguat namun bergerak mix. Konsumer AS per April merosot terdalam dalam setahun. Namun, inflasi diperkirakan menguat per Mei. "Pasar mencari lebih banyak konfirmasi, yang menunjukkan aktivitas ekonomi bergerak lebih cepat," kata Peter Kenny, Chief Executive Officer di Clearpool Group di New York. Data upah tenaga kerja dan hasil pertemuan European Central Bank (ECB) akan menjadi katalis pergerakan indeks pekan ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Peluang indeks AS kembali mencetak rekor
NEW YORK. Indeks di Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan dengan kinclong di akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 Index menembus rekor baru.Dow Jones ditutup menguat 0,11% atau 18,43 poin ke level 16.717,17 pada Jumat lalu (30/5). Kenaikan sepanjang sepekan mencapai 0,66%. Sebelumnya, Dow Jones mencetak rekor 16.715,44 pada 13 Mei.Sedangkan S&P 500 pada Jumat lalu menguat 0,18% atau 3,54 poin ke 1.923,57. Selama sepekan, indeks ini menguat 1,21%.Penguatan keduanya melampaui kinerja NYSE yang menguat 0,04% ke level 1.147,18 atau Nasdaq Composite Index yang merosot 0,13% ke 4.242,62.Analis mengatakan, indeks AS di akhir pekan, meski menguat namun bergerak mix. Konsumer AS per April merosot terdalam dalam setahun. Namun, inflasi diperkirakan menguat per Mei. "Pasar mencari lebih banyak konfirmasi, yang menunjukkan aktivitas ekonomi bergerak lebih cepat," kata Peter Kenny, Chief Executive Officer di Clearpool Group di New York. Data upah tenaga kerja dan hasil pertemuan European Central Bank (ECB) akan menjadi katalis pergerakan indeks pekan ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News