Peluang Industri 4.0 Makin Tumbuh, ABB Terus Genjot Otomatisasi



KONTAN.CO.ID - ABB terus menggenjot penggunaan teknologi atau otamatisasi di bisnisnya guna efisiensi dan keamanan di tengah potensi Industri 4.0 yang terus berkembang. 

ABB merupakan perusahan global di bidang teknologi yang menghadirkan sinergi transformasi di masyarakat dan industri, yang menghubungkan perangkat lunak ke elektrifikasi, robotika, otomatisasi, dan motion portfolio. 

Diperkirakan Industry 4.0 di Asia akan mencapai CAGR 21,6% dari tahun 2018 hingga 2028. 


Di Asia Tenggara pun sedang mengimplementasikan Industry 4.0 atau mengotomatisasi proses industri dengan menggunakan teknologi terkini yang terhubung satu sama lain, seperti Internet of Things (IoT).

Baca Juga: Metrodata Solution Day (MSD) 2023: The Power of AI in Digital Supremacy Era 

Salah satunya di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah membentuk inisiatif Making Indonesia 4.0 sebagai rencana terpadu untuk menerapkan langkah strategis di Indonesia.

ABB pun telah mengarahkan perhatiannya pada pengembangan operasional di wilayah Asia Tenggara. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih unggul kepada pelanggan. 

Menurut Piere Leretz, Manajer Lini Bisnis Lokal Asia Tenggara, ABB memiliki i tanggung jawab kepada pelanggan untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan guna mendukung mereka dalam menjalankan proyek serta memberikan layanan dan pemeliharaan yang konsisten. 

"Sejalan dengan pertumbuhan Installed Base ABB, komitmen kami juga terletak pada pengembangan tim regional kami untuk memberikan layanan yang terbaik," kata Leretz, Senin (11/9).

Baca Juga: Telkom lewat IoT Solution Antares Dukung Percepatan Digitalisasi Industri Manufaktur  

Salah satu prioritas utama ABB adalah pengembangan layanan infrastruktur yang terpusat. Di antaranya service engineers yang akan dikelola secara terpusat namun didistribusikan secara regional. Hal ini akan membuat waktu respons dan ketersediaan sumber daya lebih mudah diakses oleh pelanggan. 

Akan tetapi, Leretz bilang, ada tantangan di Asia Tenggara yang harus dihadapi, yakni tanggungjawab terhadap isu lingkungan dan peningkatan produktivitas. 

Guna mengatasi hal itu, ABB menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan untuk mengembangkan roadmap pengurangan emisi gas rumah kaca (GHG) dan efisiensi energi, serta menyediakan solusi otomasi yang canggih untuk meningkatkan kapabilitas produksi. 

Oleh karena itu, prinsip utama yang ABB gaungkan adalah Efisien, Aman dan Berkelanjutan.  

Baca Juga: Allied Telesis Bermitra dengan Tech Data Sebagai Distributor Premium di Indonesia 

"Pendekatan ini membantu pelanggan kami menjaga efisiensi finansial saat menghadapi penurunan ekonomi secara global, memberikan keamanan dengan mengurangi kesalahan manusia sebanyak mungkin, dan menjaga kebersihan lingkungan melalui penyempurnaan proses yang membantu menghindari pemborosan dan melindungi planet," jelas Leretz. 

Salah satu efisiensi finansial adalah menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang dapat memberikan informasi teknis pabrik kepada perusahaan, memungkinkan pengambilan keputusan yang didasarkan pada data. Leretz menekankan pentingnya solusi ini,. 

Di samping itu, Leretz menyoroti pentingnya kerjasama dengan perusahaan dari berbagai industri, seperti pulp dan kertas, pertambangan, logam, pusat data, serta makanan dan minuman, guna mendukung mereka dalam memenuhi komitmen terhadap lingkungan, efisiensi energi, dan produktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha