JAKARTA. Pebisnis kuliner semakin pandai mengolah bebek menjadi santapan yang lezat dan tidak berbau amis. makanya, olahan bebek kian digemari. Tak heran, gerai-gerai yang menawarkan menu tersebut semakin marak. Salah satu pemain lama di bisnis kuliner bebek adalah Bebek Salto di Semarang.Usaha ini dirintis Susiladi sejak akhir 2008. Ada lebih dari 15 menu yang disajikan Bebek Salto. Mayoritas menu atau sekitar 70% berbahan dasar bebek. Misalnya bebek goreng, bebek sarang kremes, dan bebek goreng twin sambal. Aneka menu itu dibanderol mulai Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per porsi.Pria yang akrab disapa Adie ini mengaku, pihaknya rajin menciptakan variasi menu baru supaya konsumen tidak bosan. "Setiap enam bulan, kami menambah menu baru. Selain itu, kami memilih koki berpengalaman sehingga kualitas rasa terjaga," ungkapnya. Agar usahanya lebih berkembang, Adie menawarkan kerjasama kemitraan Bebek Salto sejak akhir 2012. Kini, selain gerai milik sendiri, juga ada lima gerai milik mitra yang berlokasi di Yogyakarta, Medan, Malang, dan Pontianak.Tertarik menjadi mitra Bebek Salto? Adie menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket master salto dengan investasi Rp 70 juta. Kedua, mitra salto dengan biaya Rp 40 juta. Investasi itu mencakup franchise fee selama lima tahun, dan pengadaan peralatan masak, perlengkapan gerai, pelatihan karyawan, serta atribut promosi seperti neon box dan banner.Adie menyatakan, perbedaan kedua paket itu hanya dari sisi suplai bumbu. Mitra paket master salto diberikan resep pembuatan bumbu untuk empat menu inti Bebek Salto. Sementara, mitra salto wajib membeli bumbu jadi dari pihak pusat.Biaya royalti Estimasi Adie, mitra bisa mengantongi omzet sekitar Rp 60 juta sebulan. Ini dengan perhitungan mitra bisa menjual rata rata 70 - 80 porsi sehari. Dengan laba bersih berkisar 20%-30%, mitra sudah bisa balik modal sekitar 6-10 bulan. Manajemen Bebek Salto akan memungut biaya royalti sebesar 5% dari omzet bulanan untuk master salto, dan 4% untuk mitra salto.Adie berambisi menambah lima gerai baru hingga pengujung tahun ini. "Kami akan buka tiga gerai di Kudus, Madiun, dan Purwokerto pada kuartal terakhir 2013," imbuhnya.Pengamat waralaba Erwin Halim menyebut, usaha kuliner bebek butuh sesuatu yang unik untuk ditonjolkan. Tujuannya, supaya berbeda dibandingkan kompetitor yang sudah sangat banyak. "Jadi, perlu ada spesifikasi tertentu untuk mendongkrak nilai jual," paparnya.Sementara, dari sisi perhitungan omzet dan balik modal, Erwin menilai, tawaran dari Bebek Salto masih masuk akal. "Tapi harga paket investasi ini agak mahal. Melihat target pasar menengah ke bawah, sebaiknya harga paket investasinya bisa diturunkan," saran Erwin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Peluang kedai Bebek Salto tak jungkir balik
JAKARTA. Pebisnis kuliner semakin pandai mengolah bebek menjadi santapan yang lezat dan tidak berbau amis. makanya, olahan bebek kian digemari. Tak heran, gerai-gerai yang menawarkan menu tersebut semakin marak. Salah satu pemain lama di bisnis kuliner bebek adalah Bebek Salto di Semarang.Usaha ini dirintis Susiladi sejak akhir 2008. Ada lebih dari 15 menu yang disajikan Bebek Salto. Mayoritas menu atau sekitar 70% berbahan dasar bebek. Misalnya bebek goreng, bebek sarang kremes, dan bebek goreng twin sambal. Aneka menu itu dibanderol mulai Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per porsi.Pria yang akrab disapa Adie ini mengaku, pihaknya rajin menciptakan variasi menu baru supaya konsumen tidak bosan. "Setiap enam bulan, kami menambah menu baru. Selain itu, kami memilih koki berpengalaman sehingga kualitas rasa terjaga," ungkapnya. Agar usahanya lebih berkembang, Adie menawarkan kerjasama kemitraan Bebek Salto sejak akhir 2012. Kini, selain gerai milik sendiri, juga ada lima gerai milik mitra yang berlokasi di Yogyakarta, Medan, Malang, dan Pontianak.Tertarik menjadi mitra Bebek Salto? Adie menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket master salto dengan investasi Rp 70 juta. Kedua, mitra salto dengan biaya Rp 40 juta. Investasi itu mencakup franchise fee selama lima tahun, dan pengadaan peralatan masak, perlengkapan gerai, pelatihan karyawan, serta atribut promosi seperti neon box dan banner.Adie menyatakan, perbedaan kedua paket itu hanya dari sisi suplai bumbu. Mitra paket master salto diberikan resep pembuatan bumbu untuk empat menu inti Bebek Salto. Sementara, mitra salto wajib membeli bumbu jadi dari pihak pusat.Biaya royalti Estimasi Adie, mitra bisa mengantongi omzet sekitar Rp 60 juta sebulan. Ini dengan perhitungan mitra bisa menjual rata rata 70 - 80 porsi sehari. Dengan laba bersih berkisar 20%-30%, mitra sudah bisa balik modal sekitar 6-10 bulan. Manajemen Bebek Salto akan memungut biaya royalti sebesar 5% dari omzet bulanan untuk master salto, dan 4% untuk mitra salto.Adie berambisi menambah lima gerai baru hingga pengujung tahun ini. "Kami akan buka tiga gerai di Kudus, Madiun, dan Purwokerto pada kuartal terakhir 2013," imbuhnya.Pengamat waralaba Erwin Halim menyebut, usaha kuliner bebek butuh sesuatu yang unik untuk ditonjolkan. Tujuannya, supaya berbeda dibandingkan kompetitor yang sudah sangat banyak. "Jadi, perlu ada spesifikasi tertentu untuk mendongkrak nilai jual," paparnya.Sementara, dari sisi perhitungan omzet dan balik modal, Erwin menilai, tawaran dari Bebek Salto masih masuk akal. "Tapi harga paket investasi ini agak mahal. Melihat target pasar menengah ke bawah, sebaiknya harga paket investasinya bisa diturunkan," saran Erwin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News