KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024, Donald Trump kembali mencalonkan diri untuk menduduki kursi tertinggi negara tersebut. Namun, berbagai dinamika terbaru menunjukkan bahwa peluang kemenangannya mulai mengalami penurunan signifikan, terutama pada platform prediksi berbasis kripto, Polymarket. Sementara pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, terus mengejar di belakangnya, prediksi-prediksi ini mencerminkan meningkatnya ketidakpastian terhadap hasil pemilu.
Latar Belakang Donald Trump sebagai "Crypto President" dan Dukungan Komunitas Kripto
Sejak awal kampanyenya, Donald Trump sering disebut sebagai "Crypto President" berkat pandangan pro-kriptonya yang mendukung perkembangan aset digital dan blockchain.
Dukungan dari komunitas kripto terhadap Trump terbukti kuat, mengingat bahwa ia dianggap sebagai sosok yang dapat membuka peluang lebih besar bagi perkembangan industri kripto di AS.
Hal ini terlihat pada platform prediksi seperti Polymarket, di mana pada bulan Oktober 2024, peluang kemenangan Trump mencapai 67%. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, optimisme ini mulai goyah.
Penurunan Peluang Kemenangan Trump di Platform Polymarket
Polymarket adalah salah satu platform prediksi berbasis kripto terkemuka yang menggunakan stablecoin USDC dalam transaksinya.
Meskipun Polymarket tidak dapat diakses oleh pengguna di AS, popularitasnya terus tumbuh di kalangan pengguna internasional, terutama di komunitas kripto.
Pada akhir Oktober 2024, peluang kemenangan Trump di Polymarket menurun drastis hingga mencapai 54%.
Penyebab Penurunan Peluang di Pasar Prediksi
Beberapa faktor utama diperkirakan menjadi penyebab penurunan ini:
- Kekhawatiran Terhadap Kebijakan Federal Reserve: Kecemasan pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve mempengaruhi kepercayaan terhadap kestabilan ekonomi. Hal ini mengurangi keyakinan para investor pada Trump yang sebelumnya dianggap sebagai sosok pro-ekonomi.
- Kenaikan Popularitas Harris: Berdasarkan hasil survei dari lembaga survei Des Moines Register, Kamala Harris mulai unggul tipis dengan selisih tiga poin di beberapa negara bagian kunci, seperti Iowa. Tren ini turut mengubah persepsi para investor di platform prediksi.
- Volatilitas Pasar Kripto: Pasar kripto mengalami fluktuasi yang tajam akibat sentimen ekonomi global. Ini berdampak pada platform prediksi berbasis kripto seperti Polymarket yang menggunakan aset digital sebagai sarana utama.
Perbandingan Platform Prediksi: Polymarket dan Kalshi
Selain Polymarket, platform prediksi Kalshi yang berbasis di AS juga menyediakan fasilitas prediksi dengan menggunakan USDC. Dalam minggu terakhir, Kalshi mencatat pergerakan peluang kemenangan yang signifikan di mana selisih antara Trump dan Harris hanya berselisih empat poin.
Awalnya, peluang kemenangan Trump berada di angka 65% berbanding 35% untuk Harris, namun kini turun menjadi 52% untuk Trump dan 48% untuk Harris.
Platform prediksi seperti Polymarket dan Kalshi tidak hanya bergantung pada hasil survei, tetapi juga mencerminkan persepsi pasar dan keputusan finansial para penggunanya. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan antara prediksi pasar dan survei tradisional.
Dampak Penurunan Peluang Kemenangan Trump terhadap Pasar Kripto
Kebijakan ekonomi yang diusung dalam kampanye kedua kandidat memiliki dampak besar terhadap pasar kripto. Sebagai seorang pengusaha yang dikenal mendukung inovasi teknologi, Trump awalnya menarik minat besar dari komunitas kripto. Namun, penurunan peluang kemenangannya turut memengaruhi psikologi pasar kripto:- Penurunan Nilai Bitcoin dan Stablecoin: Kekhawatiran atas peluang kemenangan Trump berdampak langsung pada harga Bitcoin dan stablecoin yang menunjukkan volatilitas tinggi.
- Meningkatnya Ketertarikan pada Kripto Berbasis Stablecoin: Dengan adanya fluktuasi, para pengguna platform seperti Polymarket mulai mencari stabilitas melalui stablecoin, yang memberikan likuiditas tinggi dalam pasar prediksi.
- Ekspektasi Terhadap Kepemimpinan Harris: Para investor kini memperhitungkan kebijakan Harris yang dipandang lebih progresif terhadap regulasi keuangan namun kurang mendukung kripto. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kebijakan kripto mungkin akan lebih ketat jika Harris memenangkan pemilu.