KONTAN.CO.ID - Saham Trump Media & Technology Group turun 17% dalam perdagangan prapasar pada hari Rabu setelah kandidat Demokrat Kamala Harris memperpanjang keunggulannya atas saingannya dari Partai Republik Donald Trump.
Harris membuat Trump bersikap defensif dengan serangkaian serangan terhadap kebugarannya untuk jabatan, dukungannya terhadap pembatasan aborsi, dan berbagai masalah hukumnya. Trump tampak marah dan justru menyampaikan serangkaian tanggapan yang penuh kepalsuan.
Setelah debat, harga untuk kemenangan Trump turun 6 sen menjadi 47 sen di situs taruhan online PredictIt, sementara peluang Harris naik menjadi 57 sen dari 53 sen.
Pencalonan Harris juga mendapat dorongan setelah megabintang pop Taylor Swift mengatakan dia akan memilih kandidat Demokrat kepada 280 juta pengikutnya dalam sebuah posting di Instagram.
Baca Juga: Taylor Swift Dukung Kamala Harris jadi Presiden AS "Debat Presiden AS mencapai tujuannya dengan memberikan keunggulan yang menentukan bagi salah satu kandidat dalam persaingan yang sangat ketat," kata Charu Chanana, ahli strategi pasar global di Saxo.
Apalagi dukungan yang diberikan Taylor Swift berpotensi meningkatkan dukungan dari para wanita pemilih yang lebih muda.
Trump adalah pemegang saham terbesar di Trump Media & Technology Group (TMTG), induk dari aplikasi Truth Social. Valuasi Trump Media setara dengan lebih dari 900 kali lipat pendapatan perusahaan yang merugi pada tahun 2023 sebesar US$ 4,1 juta, jauh melebihi nilai perusahaan yang jauh lebih besar dengan pendapatan lebih banyak.
Sejak pencatatannya pada bulan Maret, nilai pasar TMTG melonjak sebanyak US$ 9,2 miliar pada akhir Mei sebelum turun menjadi US$ 3,7 miliar hingga penutupan hari Selasa.
Sekitar 320.000 saham Trump Media berpindah tangan dalam perdagangan pra-pasar awal, menjadikannya salah satu saham Nasdaq yang paling aktif diperdagangkan.
Editor: Putri Werdiningsih