Burger kini sudah menjadi makanan yang populer di Indonesia. Tak heran, penjaja burger bertebaran mulai dari kelas premium hingga kaki lima. Penjaja burger ini beberapa diantaranya merupakan waralaba. Salah satunya adalah GRILL Burger asal Kaliurang, Yogyakarta.

Berdiri tahun 2011, GRILL Burger resmi menawarkan kemitraan tahun ini. Eko Sujarwo, Kepala Marketing Grill Burger mengatakan, saat awal berdiri, usaha burgernya ini belum memiliki nama. Baru Januari 2012 lalu, bisnis burger tersebut dipopulerkan dengan brand Grill Burger.

"Setelah mulai dikenal, maka pada bulan Mei 2012 kemarin kami membuka tawaran kemitraan," kata Eko.

TKMKB Jadi Garda Depan Penguatan Mutu dan Efisiensi JKN

Dalam kerjasama kemitraan ini, Eko menawarkan paket investasi senilai Rp 10 juta. Omzet diperkirakan mencapai Rp 200.000 per hari, atau sekitar Rp 6 juta per bulan. Dengan omzet sebesar itu, mitra bisa balik modal dalam waktu enam bulan sampai satu tahun sejak beroperasi.

Adapun fasilitas yanga akan diperoleh mitra berupa satu buah gerobak, kompor, dan semua bahan mentah untuk membuat burger, yakni daging, roti dan saos. Setelah kemitraan berlanjut, mitra hanya diwajibkan membeli saos, roti, dan daging dari kantor pusat.

Sementara lada, bawang dan bumbu lainnya bisa dibeli dari pasar. "Untuk menjaga kualitas, kami membuat saos, roti dan daging sendiri," jelas Eko.

GRILL Burger menawarkan aneka menu burger, seperti burger benjo, burger ayam rasa telur, atau keju, burger sapi, burger sapi telur, burger sapi keju, dan roti john super sepanjang Rp 25 centimeter (cm).Aneka kudapan tersebut dibanderol mulai Rp 4.000-Rp 10.000 per porsi.

Menurut Eko, keunggulan Grill Burger terletak pada rasanya yang manis dan tanpa bahan pengawet. Selain itu, daging burgernya juga besar dengan tingkat kebetalan mencapai 1 cm. "Kami jamin rasanya tidak membosankan, dan daging burgernya tanpa bahan jeroan, harganya juga terjangkau," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News