Peluang kenaikan harga BBM terbuka



JAKARTA. Sejauh ini pemerintah tetap ngotot tidak akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan percaya diri bakal menjalankan kebijakan pembatasan BBM Bersubdi. Meski demikian, pemerintah tidak menutup kemungkinan menaikan harga BBM. "Ini opsi yang belum muncul, tapi bisa terjadi. Naik harga BBM sedikit," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, Rabu (18/1).Jero mengakui bahwa langkah menaikkan harga BBM bakal melanggar Undang-Undang APBN 2012. Lantaran diamanatkan untuk tidak menaikan harga BBM untuk tahun ini. "Tapi demi rakyat semuanya bisa diperbaiki. Berapa naiknya nanti keputusan Presiden dan DPR," katanya.Pemerintah menegaskan dalam kurun waktu ke depan bakal terus mengurangi subsidi untuk BBM. Pasalnya, beban subsidi BBM saat ini sudah terlalu membebani anggaran. Tak hanya itu, subsidi BBM pada akhirnya paling banyak dinikmati kalangan menengah ke atas.Sebagai langkah awal, pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi melalui program konversi ke Bahan Bakar Gas (BBG). Meski begitu, Jero mengakui kebijakan ini sangat rumit untuk dijalankan. Misalnya saja, pemerintah harus menyediakan konverter kit agar kendaraan umum dapat mengkonsumsi BBG. Belum lagi persoalan stasiun pengisian BBG itu sendiri. Terlepas dari itu, Jero memastikan ketersedian pasokan gas untuk menjalankan program ini. Pasokan ini dipenuhi dari ladang gas Kangean Madura. "Dari Kangean sebanyak 300 juta kaki kubik mulai Juni. Sedangkan perkiraan untuk tahap pertama yang dipakai sebanyak 38 juta kaki kubik per hari. Lebih dari cukup," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test