JAKARTA. Peluang kenaikan harga nikel semakin kuat setelah peraturan dalam audit tambang Filipina semakin ketat. Hal tersebut meningkatkan ancaman penutupan pada tambang bijih nikel di Filipina. Citigroup memprediksi logam yang digunakan pada produk stainless steel ini dapat menguat hingga ke US$ 11.000 per metrik ton pada kuartal keempat tahun ini dan US$ 11.700 pada tahun 2017. Mengutip Bloomberg, Selasa (27/9) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,9% ke level US$ 10.630 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Citigroup menyatakan, pasokan bijih nikel dari Filipina akan semakin ketata di tahun ini dan tahun depan.
Peluang kenaikan harga nikel semakin besar
JAKARTA. Peluang kenaikan harga nikel semakin kuat setelah peraturan dalam audit tambang Filipina semakin ketat. Hal tersebut meningkatkan ancaman penutupan pada tambang bijih nikel di Filipina. Citigroup memprediksi logam yang digunakan pada produk stainless steel ini dapat menguat hingga ke US$ 11.000 per metrik ton pada kuartal keempat tahun ini dan US$ 11.700 pada tahun 2017. Mengutip Bloomberg, Selasa (27/9) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,9% ke level US$ 10.630 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Citigroup menyatakan, pasokan bijih nikel dari Filipina akan semakin ketata di tahun ini dan tahun depan.