KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya tekanan di pasar obligasi Indonesia ternyata tidak terlalu mempengaruhi hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk negara pada Selasa (6/8). Terbukti, nilai penawaran yang masuk pada lelang kali ini mengalami peningkatan. Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, lelang sukuk negara hari ini memperoleh nilai penawaran masuk sebesar Rp 18,05 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan lelang sukuk negara dua minggu sebelumnya sebesar Rp 16,47 triliun. Baca Juga: Simak prediksi imbal hasil lelang sukuk negara hari ini
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan, belakangan ini pasar obligasi tengah diliputi sentimen negatif berupa meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China. Konflik ini berpotensi berkembang menjadi perang mata uang seiring aksi devaluasi yuan oleh China. Imbasnya, kurs rupiah melemah. Yield Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder juga mengalami tren kenaikan. Hari ini, yield SUN tenor 10 tahun berada di level 7,62%. Padahal yield SUN sempat hampir mendekati level 6% pada pertengahan Juli lalu. Akan tetapi, masih banyak investor yang ternyata memanfaatkan momen gejolak pasar untuk melakukan pembelian sukuk negara melalui lelang. Sebab, kondisi pasar terkini memungkinkan investor untuk mendapat tingkat imbalan yang lebih tinggi. Baca Juga: Simak prediksi imbal hasil pada lelang SUN hari ini “Aksi beli pada lelang kali ini banyak dilakukan oleh investor berorientasi hold to maturity,” ujar Mikail, hari ini.