Peluang kenaikan perak semakin tipis



JAKARTA. Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed menjadi sentimen yang mendominasi pergerakan harga perak. Peluang kenaikan perak tipis meski didukung permintaan. Sementara upaya produsen untuk meningkatkan angka produksi membuat laju perak semakin berat.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim menjelaskan kondisi ekonomi Inggris setelah Brexit terlihat memburuk. Bank Sentral Inggris (BOE) pada pertemuan pekan lalu memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,25%.

Data-data ekonomi Eropa juga terus memburuk sehingga Bank Sentral Eropa kemungkinan akan mengikuti langkah BOE memangkas suku bunga. Di sisi lain, data-data ekonomi China sebagai salah satu konsumen perak terbesar di dunia terlihat positif. Data neraca perdagangan, aktivitas manufaktur hingga inflasi kompak membaik.


Meski demikian, perak tak bisa lolos dari tekanan dollar AS. "Seharusnya kebijakan BOE turut melemahkan dollar AS karena menambah kekhawatiran ekonomi. Tetapi data tenaga kerja AS cukup bagus sehingga menopang USD," lanjut Ibrahim. Hal ini menunjukkan jika pengaruh spekulasi kenaikan suku bunga The Fed lebih dominan terhadap pergerakan harga perak.

Harga perak yang sempat menggairahkan membuat produsen kembali berupaya menambah angka produksi. Seperti yang dilakukan salah satu produsen perak Fortuna Silver Mines Inc. Salah satu perusahaan tambang terbesar di Amerika Latin ini siap mengoperasikan tambang terbarunya di San Jose. Fortuna menargetkan tambang San Jose mampu menghasilkan 7 juta - 8 juta ons perak per tahun.

Ibrahim menilai, pembukaan tambang perak akan turut menekan harga di pasar global. Pasalnya, tren penguatan harga perak dapat berlanjut jika The Fed menunda kenaikan suku bunga. Sebaliknya, jika suku bunga The Fed naik tahun ini, maka perak tidak memiliki peluang untuk menanjak meski permintaan perak dari sektor industri meningkat.

"Sentimen lain tidak ada artinya lagi," imbuhnya. Dalam jangka pendek, pergerakan harga perak akan mencermati data-data ekonomi AS untuk melihat sinyal kenaikan suku bunga The Fed.

Mengutip Bloomberg, Selasa (9/8) pukul 19.44 WIB, harga perak kontrak pengiriman September 2016 di Commodity Exchange melemah 0,71% di level US$ 19,665 per ons troi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie