Minuman es jeli memang menyegarkan. Pun begitu bisnisnya. Lihat saja, banyak orang yang menyandarkan rezeki dari berjualan minuman es jeli. Termasuk bagi Paksi Dewandarau asal Surabaya, Jawa Timur. Paksi membuka usaha minuman es jeli dengan mengusung merek dagang Monster Jelly, sejak 2008. Guna melebarkan jaringan, mulai awal tahun ini, ia menawarkan kemitraan usahanya itu. Saat ini, Monster Jelly sudah memiliki 100 mitra. Sebanyak 14 diantaranya milik sendiri. "Kebanyakan mitra saya mengambil paket gerobak Rp 12 juta," jelas Paksi. Monster Jelly menyediakan menu minuman jeli dengan berbagai rasa, seperti rasa pisang, vanila, stroberi, dan moka.
Tak hanya itu, Monster Jelly juga menjual aneka makanan, seperti jamur goreng, bakso goreng, kentang goreng, ayam goreng, bebek goreng, dan burger. Untuk minuman, harganya bervariasi mulai Rp 3.000-Rp 12. 000 per cub. Sementara harga makanan berkisar Rp 5.000-Rp 18.000 per porsi. Dalam kerjasama kemitraan ini, Monster Jelly menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket gerobak dengan investasi Rp 12 juta. Dalam paket ini, mitra hanya menjual minuman saja. Adapun fasilitas yang didapat mitra terdiri dari gerobak lengkap dengan peralatan masak, bahan baku, dan pelatihan dari kantor pusat. Estimasi omzet Rp 500.000 per hari atau Rp 15 juta per bulan. Dengan laba 20%-30%, mitra balik modal dalam waktu tiga sampai empat bulan. "Untuk paket ini sasaran konsumennya anak sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA," jelas Paksi. Kedua, paket dengan inves¬tasi Rp 20 juta. Mitra mendapat gerobak dengan ukuran lebih besar dari paket pertama. Selain itu, ada juga peralatan masak dan pelatihan. Selain minuman, mitra yang mengambil paket ini juga menjual aneka makanan. Estimasi omzet Rp 1 juta per hari, dan balik modal sekitar satu sampai dua bulan. Pangsa pasarnya juga anak sekolah. Ketiga, paket dengan investasi Rp 350 juta. Paket ini mengusung konsep restoran. Tempatnya bisa di ruko ataupun di tempat-tempat strategis lainnya termasuk di mal. Dengan investasi sebesar itu, mitra akan menjual aneka minuman dan makanan, seperti jamur goreng, ayam goreng, nasi goreng, aneka cemilan, dan kentang goreng. Gerai mitra juga akan direnovasi total. Selanjutnya mitra juga akan mendapat meja, sofa, dan kursi. Kantor pusat akan menyiapkan semua fasilitas, sehingga mitra siap mengoperasikan gerai miliknya. Mitra juga akan mendapatkan peralatan memasak. Estimasi omzet sekitar Rp 100 juta per bulan, dengan laba 20%-30% dari omzet. Kantor pusat akan memungut management fee 10% dari laba bersih. Mitra balik modal sekitar satu sampai dua tahun. Erwin Halim, Konsultan dan pengamat waralaba dari Proverb Consulting menilai, Monster Jelly sudah cukup dikenal di segmen pasar menengah ke bawah. Pasalnya, saat awal usaha ini berdiri, harga paket investasinya sudah membidik konsumen menengah bawah.
Target pasarnya pun seperti itu. Maka, kemungkinan akan sulit mengembangkan paket restoran dengan harga Rp 350 juta. Ia menilai, paket Rp 12 juta dan Rp 20 juta masih akan berkembang. Potensi pasar di kelas itu masih sangat besar. "Daerah-daerah kecil bisa menjadi pasar baru bagi Monster Jelly," ujarnya. Namun, ia mengingatkan, persaingan bisnis makanan minuman sudah ketat. Selain kualitas makanan, mitra harus pintar mencari lokasi strategis yang sesuai segmen pasar. Monster Jelly Jln. Gayung Kebun Sari, Blog G No. 2, Surabaya, Jawa Timur HP: 087777701106 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri