Bisnis online yang lagi marak membawa berkah bagi para penyedia jasa pembuatan website untuk berjualan alias situs toko online. Mereka yang bergerak di jasa pembuatan toko di dunia maya panen order. Salah satunya adalah Wiwit Sidarjo, pemilik situs sinessia.com di Bandung, Jawa Barat. "Bisnis pembuatan toko online saat ini cukup menarik," kata dia. Menurut Wiwit, banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang membutuhkan toko online untuk memasarkan produk dan jasa mereka. Supaya menyedot minat pengunjung untuk datang, tampilan toko online harus dibikin semenarik mungkin. Untuk itu, "Diperlukan desain dan kreativitas yang tinggi," ujarnya.
Makanya, Wiwit bilang, meskipun permintaan tinggi, pelanggan juga sangat hati-hati dalam memilih jasa pembuatan toko online. Biasanya, mereka menyukai toko online yang tampilannya sederhana, tapi gampang diakses dan bisa memuat banyak informasi. Wiwit menawarkan empat paket toko online. Pertama, paket Ekonomis dengan tarif pembuatan sebesar Rp 400.000 selama setahun masa aktif. Kedua, paket Standart Rp 511.000 per tahun. Ketiga, paket Business Rp 650.000 per tahun. Keempat, paket Enterprise Rp 4,25 juta per tahun. "Setelah itu, dikenakan biaya sewa domain per tahun," katanya. Untuk yang paket Enterprise, kapasitas penyimpanannya mencapai 1 gigabyte (GB) dan aksesnya sangat cepat. Dalam sebulan, Wiwit bisa mendapat pesanan membuat toko online sebanyak 10 sampai 15 toko online. Dari pesanan sebanyak itu, ia bisa meraup omzet sebesar Rp 20 juta hingga 35 juta per bulan. Tapi, "Kalau ramai omzet bisa Rp 50 juta," ujarnya.. Toko online buatan Wiwit bisa dipesan berdasarkan tema tertentu, dan selalu diakhiri dengan beberapa pilihan domain, seperti .com, .org, dan .net. Wiwit mengatakan, semua situs toko online yang dia buat bersama timnya secara otomatis masuk dalam mal online Sinessia. Jadi, setiap produk yang dipajang di toko online secara otomatis juga nongol di Sinessia. Wiwit mengibaratkan, toko-toko online yang dia bangun semacam gerai di dalam mal. Maka, siapa saja yang mengunjungi malnya, otomatis melihat produk-produk di setiap gerai. Pemain lainnya di bisnis ini adalah Steven Octavianus. Ia terjun ke bisnis ini di bawah bendera PT Finixorgle Indonesia. Belum lama ini, PT Finixorgle merilis situs pixtem.com sebagai solusi bagi mereka yang ingin memiliki web sendiri. Pria berusia 29 tahun ini mulai mendalami bidang teknologi informasi khusunya online platform sejak 2010. Steven sendiri memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dari Curtin University Perth, Australia. Steven mengaku, butuh waktu setahun untuk menyiapkan situs Pixtem. Menurutnya, Pixtem merupakan sebuah platform untuk memenuhi kebutuhan membuat situs yang bagus dengan cara yang mudah dan harga terjangkau. Dengan Pixtem, pelanggan bisa memilih laman yang dapat digunakan untuk toko online, situs pribadi, atau situs perusahaan bagi badan usaha kecil menengah. Pixtem menyediakan pelbagai template atau tema desain yang bisa dipilih untuk membuat website sesuai kebutuhan yang diinginkan pengguna. Sistem dan fitur yang Pixtem tawarkan memudahkan setiap pengguna untuk mengatur dan mengisi navigasi menu yang mereka inginkan dalam website yang dibuat. Juga untuk mengatur inventori produk bagi yang berjualan secara online. Selain itu, sistem dan fitur tersebut juga memudahkan pengguna untuk mengganti warna dan latar belakang website sesuai dengan keinginan mereka. Jika tertarik mencoba Pixtem, caranya mudah dan cepat. Anda bisa masuk ke situs pixtem.com kemudian memilih tipe situs atau e-commerce. Langkah selanjutnya, Anda sendiri yang menentukan tema desain sesuai kebutuhan. "Hanya tunggu satu sampai tiga menit, situs Anda langsung jadi," jamin Steveb. Setiap pembuatan awal atau pendaftaran pertama website, Steven menjelaskan, Pixtem selalu memberikan masa uji coba gratis selama 30 hari. Ini untuk memberikan kesempatan bagi pengguna guna menilai, apakah sistem Pixtem sesuai kebutuhannya atau tidak.
Bila pengguna mau melanjutkan pemakaian, Pixtem memiliki empat paket situs berdasarkan subcription-base dan memungut bayaran setiap sekali dalam setahun. Pertama, paket Basic dengan tarif sebesar Rp 500.000 per tahun. Kedua, paket Pro Rp 1 juta per tahun. Ketiga, paket Premium bertarif Rp 2,5 juta per tahun. Keempat, paket Deluxe Rp 5 juta setahun. Keempat paket tersebut mempunyai fitur dan fasilitas layanan yang sama. Yang membedakan hanya kapasitas penyimpanan saja. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri