Peluang luas, SLJ Global membidik pasar India



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SLJ Global Tbk berencana menambah negara tujuan ekspor tahun ini. India menjadi salah satu pilihan bagi emiten dengan kode saham SULI itu untuk memasarkan kayu lapis dan kayu lapis olahan.

Pemilihan India juga sudah melalui analisis bisnis. SLJ Global menakar, negara Bollywood tersebut memiliki potensi pasar besar karena populasi penduduk yang bejibun. Selain itu, hitung-hitungan margin di sana juga cukup menggiurkan.

Pasar India itu nanti bakal melengkapi deretan tujuan ekspor SLJ Global. "Porsi Amerika dan Korea mencapai 70% kalau disatukan, sisanya lagi ke Jepang dan Australia walaupun tak banyak," kata David, Wakil Presiden Direktur PT SLJ Global Tbk kepada KONTAN, Rabu (21/3).


Berdasarkan materi paparan publik SLJ Global yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Maret 2018, penjualan kayu lapis dan kayu lapis olahan tahun lalu mencapai 104.066 meter kubik (m³). Perinciannya, 97.989 m³ dipasok ke pasar ekspor, sementara 6.077 m³ di pasar lokal.

Adapun total penjualan kayu lapis dan kayu lapis olahan 2017 tersebut menyusut 7,15% ketimbang tahun sebelumnya yakni 112.075 m³. Perincian penjualan tahun 2016 terdiri dari 104.596 m³ ekspor dan 7.479 m³ lokal.

Sementara per Februari 2018, SLJ Global mencatatkan ongkos produksi kayu lapis dan kayu lapis olahan sebesar US$ 614 per m³. Dengan menjual senilai US$ 697, perusahaan tersebut mengantongi margin US$ 83.

Bisnis SLJ Global bukan hanya kayu lapis dan kayu lapis olahan. SULI juga menjalankan bisnis pembangkit listrik dan pengusahaan hutan. Total pendapatan mereka sepanjang tahun lalu tercatat turun 10,58% year on year (yoy) menjadi US$ 65,92 juta.

Tahun ini, SLJ Global berencana menggelar rights issue. Hanya, rapat umum pemegang saham (RUPS) kemarin tak bisa merestui rencana itu karena tidak kuorum. "Nanti kita ketemu lagi kalau sudah kourum membahas rights issue," tutur David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini