Peluang Masuk Bisnis Air Bersih IKN, Begini Tanggapan Adaro



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) buka suara mengenai peluang masuk ke bisnis air bersih di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Head of Corporate Communication Adaro Energy, Febriati Nadira, tidak memberikan jawaban tegas mengenai peluang Adaro memasuki bisnis air bersih di IKN. Namun, ia menekankan bahwa Adaro berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam pembangunan IKN.

"Adaro, sebagai perusahaan yang tumbuh dan besar dari bumi Kalimantan, ingin turut memberikan kontribusi bagi pembangunan IKN yang juga berada di pulau yang sama," jelas Febriati kepada Kontan, Selasa (25/6).


Febriati menambahkan, saat ini Adaro terlibat dalam pembangunan fasilitas di IKN melalui unit bisnis Adaro Land yang bergerak di bidang konstruksi sarana dan prasarana operasional serta non-operasional, termasuk penyewaan dan pengelolaan gedung.

Baca Juga: Menilik Potensi Hashim Djojohadikusumo Garap Bisnis Air Bersih di IKN

Presiden Direktur PT Adaro Water, Ahmad Rosyid, menyatakan bahwa bisnis air bersih memiliki potensi yang baik, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan distribusi air bersih kepada masyarakat.

Adaro, melalui anak perusahaannya PT Adaro Tirta Mandiri (ATM) yang didirikan pada tahun 2012, fokus pada usaha pengelolaan dan pengolahan air, termasuk pengelolaan air hasil dari kegiatan pertambangan dan kerjasama dengan pemerintah melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM/PERUMDA) untuk mempercepat peningkatan akses pelayanan air minum kepada masyarakat.

"ATM terus mencatat kinerja operasional dan keuangan yang baik di ketiga bidang bisnisnya: pengolahan air bersih, pengolahan lumpur tambang dan air tambang (melalui manajemen lumpur/slurry dan pengeringan air), serta pengelolaan air tak berekening," ujar Ahmad kepada Kontan, Selasa (25/6).

Ahmad melanjutkan, anak-anak perusahaan ATM di bisnis pengolahan air bersih saat ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan umum daerah (Perumda) air minum telah mendapatkan konsesi bangun, guna, dan serah instalasi pengolahan air (IPA) dengan jangka waktu kerjasama berkisar 17-25 tahun.

Proyek konsesi yang dimiliki anak-anak perusahaan ATM termasuk pendistribusian air minum ke pelanggan rumah tangga, lembaga sosial, lembaga komersial, dan industri di berbagai kota di Indonesia.

 
ADRO Chart by TradingView

Sampai akhir tahun 2023, total kapasitas konsesi pengoperasian dan pemeliharaan air minum dengan beberapa perumda air minum di Indonesia mencapai 2.382 liter per detik (lpd) di mana 1.482 lpd telah dioperasikan dan sisanya 900 lpd masih dalam tahap pembangunan.

Hingga kuartal I 2024, Adaro Water tengah merampungkan sejumlah proyek, antara lain: Pertama, fasilitas pengolahan air (WTP) berkapasitas 200 liter per detik (lps) di Bekasi, Jawa Barat yang telah memulai proses komisioning dengan PERUMDA.

Kedua, Proyek WTP berkapasitas 500 lps di Medan, Sumatera Utara yang kini mencapai tahapan konstruksi sebesar 50,04%, dengan komisioning dan CoD ditargetkan pada bulan Desember 2024.

Terakhir, PT Adaro Tirta Sarana (ATS), anak perusahaan ATM, telah memasok air bersih ke PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan saat ini sedang membangun WTP dengan total kapasitas 200 lps di Kalimantan Utara – dengan fase pertama (100 lps) ditargetkan untuk memulai operasi pada bulan Juni 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .