Peluang mencetak laba dari bisnis percetakan



Bisnis percetakan masih menjanjikan. Terlebih menjelang pemilihan umum (pemilu), bisnis percetakan bakal menuai banyak order. Itu juga yang mendorong Herry Maryono (37) menawarkan kemitraan usaha percetakan miliknya yang bernama Media Jaya di Yogyakarta.

Herry merintis bisnis sejak tahun 2008 dan baru menawarkan kemitraan tahun ini. Menurut dia, relatif bisnis percetakan cukup mudah dijalani dan tidak membutuhkan banyak karyawan.

"Prospek bisnis percetakan masih menjanjikan dan pasti meningkat pada tahun pemilu, karena saya sudah mengalami ketika pemilu pada 2009" ujarnya.


Hingga kini, Herry baru memiliki dua gerai milik sendiri di Yogyakarta. Jasa yang ditawarkan beragam. Antara lain cetak undangan dan suvenir dengan tarif mulai Rp 1.000 - Rp 20.000 per eksemplar.

Selain itu melayani juga jasa cetak mug, kaos, pin, stiker, dan banner. Beragam produk ini dibanderol harga Rp 6.000 hingga Rp 35.000 per item. "Minimal pemesanan 100 buah," kata dia.

Jika tertarik menjajaki bisnis ini, Herry menawarkan kemitraan senilai Rp 25 juta. Dengan biaya itu, mitra akan mendapat perlengkapan seperti komputer, printer, scanner, papan nama, dan banner. Mitra juga mendapat pelatihan dan bebas konsultasi melalui telepon atau surat elektronik.

Herry memperkirakan bisa meraup omzet Rp 12 juta - Rp 15 juta per bulan. Dengan laba Rp 3 juta, bisa balik modal dalam sembilan bulan.Ia menyarankan mitra untuk membuka gerai di sekitar kampus atau perkantoran. Untuk bisnis ini, lokasi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan.

Herry menambahkan, keunggulan Media Jaya ada pada desain yang menarik dan tidak sama dengan gerai percetakan lainnya. "Apapun desain yang diminta oleh konsumen pasti saya bisa buatkan," tandasnya.

Mitra Media Jaya juga tak perlu repot-repot membeli bahan baku dari pusat. Mereka bisa membeli sendiri di supplier terdekat, asalkan desain dan kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan pihak pusat.

Di tahun kuda kayu ini, ia menargetkan bisa menambah lima gerai mitra sepanjang. Meski demikian, Herry mengutamakan mitra yang berdomisili di Pulau Jawa agar lebih mudah berkomunikasi dan mengontrolnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri