KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2020 hingga Jumat (10/1), Indeks Harga Saham Gabungan turun 0,39% ke level 6.274,94. Padahal, di awal tahun, IHSG biasanya melaju berkat January effect. Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, IHSG pada permulaan tahun ini mendapat tekanan dari memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Walau begitu, meredanya konflik di Timur Tengah bakal mengembalikan potensi January effect meski kenaikannya tidak akan setinggi tren window dressing di Desember lalu. Sentimen positif terdekat yang menjadi perhatian pelaku pasar adalah perkembangan kesepakatan dagang fase pertama antara AS dan China. "Apabila berjalan sesuai yang diharapkan pelaku pasar, peluang market rally terbuka lebar," kata dia, Minggu (12/1).
Baca Juga: Peluang IHSG lanjutkan penguatan di awal pekan Memang, dari lima hari perdagangan terakhir, IHSG mencatatkan kenaikan selama tiga hari. Sejumlah analis menilai, hal ini terjadi berkat meredanya konflik di Timur Tengah, serta semakin dekatnya penandatangan kesepakatan dagang fase pertama AS-China. Sepanjang pekan lalu, investor asing juga telah mencatatkan net buy senilai Rp 1,01 triliun di semua pasar. Oleh karena itu, sejumlah analis memproyeksi IHSG bakal melanjutkan penguatan pada perdagangan pekan depan.