Peluang penguatan kurs kripto setelah hardfork Bitcoin Cash



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Kamis mendatang (15/11), Bitcoin Cash (BCH) berencana melakukan hardfork yang akan membagi chain menjadi dua (split chain), yaitu BCH dan Bitcoin Satoshi Vision (BSV).

Hardfork BCH kali ini cukup mengundang kontroversi karena terdapat dua kubu komunitas yang bertentangan, masing-masing dipimpin oleh Wu Jihan, pendiri Bitmain yang merupakan salah satu bitcoin mining company terbesar di dunia. Yang lainnya dipimpin Craight Wright, yang sebelumnya pernah mengaku sebagai pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto.

Singkat cerita, dalam setahun, Bitcoin Cash biasanya menjadwalkan dua kali hardfork, yaitu pada Mei dan November.


Namun pada hardfork kali ini terjadi beda pendapat antara dua kubu tersebut. Bitmain mendukung klien BCH Bitcoin ABC, yang telah mengusulkan hardfork ini. Peningkatan skalabilitas yang diusulkan oleh ABC telah ditentang keras oleh kubu lawan, Chain, yang dipimpin oleh Craight Wright.

Alhasil, kubu Craight Wright yang tidak mendukung hardfork kali ini mengumumkan bahwa akan tetap mempertahankan protokol BCH blockchain semula, dan menyebutnya sebagai BSV (Bitcoin Satoshi Vision). Sehingga setelah hardfork 15 November mendatang, dapat diperkirakan bahwa akan muncul koin baru, yaitu BSV coin.

Berkat isu ini beberapa waktu terakhir harga BCH telah mengalami kenaikan lebih dari 50%.

"Berdasarkan observasi Coinone, data pergerakan harga menunjukkan bahwa pada hardfork BTC-BCH, BTC-BTG, dan juga ETH-ETC lalu, terdapat tren positif bagi pemegang aset kripto tersebut apabila memegang aset kripto tersebut sejak 1 minggu, 1 bulan, dan 3 bulan sebelum tanggal terjadi hardfork, dan juga bila memegang aset tersebut setelah 1 minggu, 1 bulan, dan 3 bulan setelah tanggal terjadi hardfork," ujar Sheila Suekto Head Of Business Strategy, Coinone Indonesia kepada Kontan.co.id, Senin (12/11).

Menyikapi munculnya dua kubu dalam hajatan fork ini, Coinone Indonesia lebih memilih mendukung BSV (Bitcoin Satoshi Vision). Coinone Indonesia menyatakan akan menjadi crypto exchange pertama di Indonesia yang akan me-listing BSV segera setelah jaringan dipastikan aman.

"Apabila user memiliki aset BCH sampai pada waktu hardfork dijalankan di exchange Coinone Indonesia, maka Coinone Indonesia akan mengambil snapshot asset user pada Nov 15, 2018 pk. 23:40:00 (WIB), lalu aset tersebut akan menjadi dasar penghitungan seberapa banyak BSV coin airdrop yang akan didapatkan user nanti. Selama hardfork pun, walaupun fungsi deposit-withdrawal ditutup sementara, user tetap dapat melakukan trading BCH dengan aman, dan memaksimalkan kesempatan ini untuk menggunakan strategi investasi yang tepat berkaitan dengan hardfork," ujar Sheila.

Berbeda dengan Coinone Indonesia yang mendukung BSV, Rekeningku.com bursa jual beli kripto lainnya di Indonesia mendukung kubu Bitcoin ABC. "Sentimen awal yang kuat menunjukkan bahwa fork ABC akan menjadi fork yang lebih dominan dengan dukungan miner/hash yang lebih besar, dan oleh sebab itu Rekeningku.com akan mendukung fork ABC," demikian keterangan tertulis yang disampaikan Rekeningku.com melalui email kepada para penggunanya.

Rekeningku.com akan menghentikan aktivitas transaksi jual beli, deposit dan withdraw untuk Bitcoin Cash selama 6 jam sebelum fork dimulai pukul 17:40 WIB tanggal 15 November 2018 untuk memastikan fork ini berjalan lancar. "Saat ini Rekeningku.com terus mengikuti perkembangan fork tersebut dan kami akan melakukan pemberitahuan berikutnya setelah proses fork selesai melalui blog resmi kami," tulis mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia