KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pergerakan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan, Senin (22/7), berpeluang menguat terbatas. Mengutip Bloomberg, Jumat (19/7), rupiah tercatat menguat 0,16% ke Rp 13.938 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga bergerak menguat 0,25% ke Rp 13.913 per dollar AS. 

Ahmad Mikail Zaini Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, faktor utama penguatan kurs rupiah di akhir pekan berasal dari eksternal. Kamis (18/7)  Presiden The Fed wilayah New York, John Williams mengatakan The Fed harus agresif dalam memotong suku bunga sebelum ekonomi AS mengalami bencana. 

Di satu sisi, mata uang yuan juga menguat seiring semakin pastinya Federal Reserve akan memotong suku bunga acuan di akhir bulan ini. 

Sementara dari dalam negeri menurut Mikail belum ada data maupun kejadian yang berpengaruh signifikan pada pergerakan rupiah di awal pekan depan. "Rupiah masih bisa menguat tetapi terbatas karena investor asing sudah priced in di pasar obligasi," kata Mikail, Jumat (19/7). 

Selain itu, perbandingan spread yield US Treasury dengan Surat Utang Negara (SUN) juga Mikail nilai menipis di 500 basis poin. "Belum ada insentif lagi yang menarik lebih untuk asing masuk. Spread masih rendah asing masuk belum begitu besar," kata Mikail. 

Untuk perdagangan Senin (22/7), Mikail memproyeksikan rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.900 per dollar AS hingga Rp 13.920 per dollar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati