Peluang rupiah untuk menguat tipis



JAKARTA. Pasca libur Natal, rupiah kembali mencatatkan koreksi. Di pasar spot, Selasa (27/12), valuasi rupiah tergelincir 0,08% menjadi Rp 13.446 per dollar AS. Tapi versi kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah justru naik 0,25% ke Rp 13.436 per dollar AS.

Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan, pasar berekspektasi kenaikan harga minyak mentah akan mendongkrak level inflasi AS. Hal tersebut semakin menambah keyakinan pasar bahwa peluang The Fed menaikkan suku bunga tiga kali di 2017 semakin terbuka lebar.

"Ditambah dalam beberapa waktu terakhir data ekonomi AS memang positif," ujar David. Hal ini membuat daya tarik dollar AS menguat.


David menilai, sampai pekan depan tidak ada sentimen domestik yang mempengaruhi kurs rupiah. Pergerakan sepenuhnya bergantung pada sentimen eksternal.

Agus Chandra, Research and Analyst Monex Investindo Futures menambahkan, pergerakan rupiah cenderung stabil dan mampu bertahan dalam rentang Rp 13.400-Rp 13.460 per dollar AS.

Namun karena minat pada dollar AS dominan, tekanan pada rupiah jadi semakin besar. "Namun dari sisi teknikal, ada peluang rupiah bergerak rebound terbatas," kata Agus menganalisa.

David pun sepakat akan ada lompatan kecil pada rupiah sebagai upaya penyesuaian posisi. Untuk itu, hari ini (28/12), David memperkirakan kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.420-Rp 13.460 per dollar AS.

Sementara Agus menghitung rentang pergerakan kurs rupiah ada di kisaran Rp 13.420- Rp 13.520 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie