Produk herbal semakin mendapat tempat di masyarakat. Salah satunya adalah minuman berbahan baku jahe merah. Tak hanya masyarakat lokal yang menyukainya, tapi juga warga Amerika. Dari bisnis ini, seorang pengusaha raih omzet hingga Rp 100 juta per bulan.Pemanasan global membawa akibat terhadap perubahan iklim dan cuaca yang cukup ekstrem. Kadang panas, tiba-tiba turun hujan mewarnai hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tak pelak, kondisi ini menuntut fisik yang prima. Banyak orang yang lantas mengonsumsi suplemen untuk menjaga agar kondisinya tetap fit. Salah satunya dengan menenggak minuman yang terbuat dari jahe merah.Selain mampu menghangatkan tubuh, jahe merah juga mampu melancarkan peredaran darah. Ini pula yang membuat produk minuman berbahan jahe merah digemari oleh banyak kalangan. Dampaknya, pengusaha yang mengolah jahe merah kebanjiran permintaan. Salah satunya Darul Mahbar. Mengusung merek, Cangkir Merah dan Cangkir Mas, produk minuman berbahan jahe merah Darul bisa ditemukan di mini market Alfamart seluruh Indonesia. Bahkan, produknya sekarang juga sudah sampai di Florida, Amerika Serikat (AS). Memulai usaha tahun 2008, saat ini, Darul memperkerjakan 20 orang. Pendapatan Darul dari bisnis ini mencapai Rp 100 juta sebulan. Darul bilang, tren menenggak jahe merah yang terus naik turut mendongkrak produksi jahe merahnya menjadi dua kali lipat. Bila awal usaha, ia hanya mengolah 100 kg-200 kg jahe merah, sekarang sudah mencapai 500 kg per hari. Dia mendapatkan pasokan jahe merah dari Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan dan Pulau Jawa. "Penjualan dan promosi dengan menggunakan media internet membantu penjualan jahe merah," ujar Darul yang menjual produknya dalam kemasan sachet 25 gram dan stoples 330 gram. Produk yang dijual Darul mulai dari jahe merah original, jahe merah creamer, kopi, jahe merah bubuk, dan teh hijau dengan rentang harga mulai Rp 1.700 hingga Rp 29.000 per unit.Selain memasok toko-toko ritel, Darul juga memiliki beberapa outlet dengan nama Red Ginger Corner. Ini adalah kedai yang khusus menyediakan jahe merah siap minum. Saat ini, kedai Darul sudah tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Timur dan Sumatra Barat.Pengusaha lain yang mendapat berkah dari jahe merah adalah Yudhi Handoko. Pengusaha asal Bandung ini bilang, permintaan jahe merah umumnya datang dari masyarakat yang tinggal di daerah beriklim sejuk. Memulai usaha sejak 2009, Darul mengaku telah terjadi kenaikan permintaan hingga 70%. Jika di awal usaha, ia hanya menjual 100 kotak, saat in, ia bisa menjual hingga 170 kotak per bulan. Omzet yang ia dapat mencapai Rp 45 juta per bulan. Ia fokus berjualan jahe merah bubuk dan kopi jahe karena kedua produk itu lebih tahan lama. "Orang Indonesia juga lebih familier dengan kedua produk ini," ujar pemilik CV Indonusa Makmur.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Peluang usaha jahe merah masih hangat dan merekah
Produk herbal semakin mendapat tempat di masyarakat. Salah satunya adalah minuman berbahan baku jahe merah. Tak hanya masyarakat lokal yang menyukainya, tapi juga warga Amerika. Dari bisnis ini, seorang pengusaha raih omzet hingga Rp 100 juta per bulan.Pemanasan global membawa akibat terhadap perubahan iklim dan cuaca yang cukup ekstrem. Kadang panas, tiba-tiba turun hujan mewarnai hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tak pelak, kondisi ini menuntut fisik yang prima. Banyak orang yang lantas mengonsumsi suplemen untuk menjaga agar kondisinya tetap fit. Salah satunya dengan menenggak minuman yang terbuat dari jahe merah.Selain mampu menghangatkan tubuh, jahe merah juga mampu melancarkan peredaran darah. Ini pula yang membuat produk minuman berbahan jahe merah digemari oleh banyak kalangan. Dampaknya, pengusaha yang mengolah jahe merah kebanjiran permintaan. Salah satunya Darul Mahbar. Mengusung merek, Cangkir Merah dan Cangkir Mas, produk minuman berbahan jahe merah Darul bisa ditemukan di mini market Alfamart seluruh Indonesia. Bahkan, produknya sekarang juga sudah sampai di Florida, Amerika Serikat (AS). Memulai usaha tahun 2008, saat ini, Darul memperkerjakan 20 orang. Pendapatan Darul dari bisnis ini mencapai Rp 100 juta sebulan. Darul bilang, tren menenggak jahe merah yang terus naik turut mendongkrak produksi jahe merahnya menjadi dua kali lipat. Bila awal usaha, ia hanya mengolah 100 kg-200 kg jahe merah, sekarang sudah mencapai 500 kg per hari. Dia mendapatkan pasokan jahe merah dari Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan dan Pulau Jawa. "Penjualan dan promosi dengan menggunakan media internet membantu penjualan jahe merah," ujar Darul yang menjual produknya dalam kemasan sachet 25 gram dan stoples 330 gram. Produk yang dijual Darul mulai dari jahe merah original, jahe merah creamer, kopi, jahe merah bubuk, dan teh hijau dengan rentang harga mulai Rp 1.700 hingga Rp 29.000 per unit.Selain memasok toko-toko ritel, Darul juga memiliki beberapa outlet dengan nama Red Ginger Corner. Ini adalah kedai yang khusus menyediakan jahe merah siap minum. Saat ini, kedai Darul sudah tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Timur dan Sumatra Barat.Pengusaha lain yang mendapat berkah dari jahe merah adalah Yudhi Handoko. Pengusaha asal Bandung ini bilang, permintaan jahe merah umumnya datang dari masyarakat yang tinggal di daerah beriklim sejuk. Memulai usaha sejak 2009, Darul mengaku telah terjadi kenaikan permintaan hingga 70%. Jika di awal usaha, ia hanya menjual 100 kotak, saat in, ia bisa menjual hingga 170 kotak per bulan. Omzet yang ia dapat mencapai Rp 45 juta per bulan. Ia fokus berjualan jahe merah bubuk dan kopi jahe karena kedua produk itu lebih tahan lama. "Orang Indonesia juga lebih familier dengan kedua produk ini," ujar pemilik CV Indonusa Makmur.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News