Peluang usaha minuman cokelat



Minuman cokelat punya banyak penggemar di Indonesia. Itu yang menjadi alasan Hadi Wibowo mendirikan gerai minuman cokelat dengan brand Coklat Mania di Semarang, Jawa Tengah sejak 2007 silam. Dua tahun berselang, Hadi resmi menawarkan kemitraan ke publik.

Tiga tahun mengelola kemitraan, Coklat Mania kini telah memiliki 95 outlet di seluruh Indonesia. Tujuh di antara milik sendiri di Semarang dan sisanya milik mitra yang tersebar di pelbagai daerah. Menurut Hadi, perkembangan pesat jumlah mitra Coklat Mania lantaran persaingan bisnis ini tidak seketat kuliner lain.

Selain itu, Hadi mengklaim, harga minuman cokelat yang ia tawarkan relatif murah. Tapi, cita rasanya tak kalah dari kompetitor yang menjual dengan harga lebih mahal. "Kami menjual Rp 2.500 - Rp 5.000 per cup dengan beragam variasi topping, seperti keju dan irisan buah," tuturnya.


Untuk menjadi mitra Coklat Mania, Hadi menyiapkan dua paket investasi. Yakni, paket Rp 3,75 juta untuk booth dan Rp 12 juta untuk booth di mal. Ia menjanjikan, omzet mitra sekitar Rp 250.000-Rp 500.000 per hari. Dengan laba sekitar 40% - 50%, Hadi memperkirakan mitra bisa balik modal dalam dua bulan.

Ia mengklaim, beberapa mitranya bahkan banyak yang sudah bisa balik modal pada bulan pertama. Namun, dengan catatan lokasinya harus strategis. "Rekomendasi kami, mitra membuka gerai di depan sekolah, kampus, dan juga pusat perbelanjaan," sarannya.

Hingga akhir tahun ini, Hadi menargetkan bisa merangkul sekitar 60 mitra baru di seluruh Indonesia. Dia menjelaskan, upaya ke arah itu telah dilakukan dengan getol berpromosi terutama di kawasan Indonesia Timur yang belum terlalu banyak kompetitornya. "Kami berusaha masuk ke sana dalam waktu dekat ini, terutama di wilayah Sulawesi yang persaingannya belum ketat," jelas Hadi.

Selain genjar berpromosi, Hadi juga rajin melakukan inovasi terhadap menu. Ambil contoh, dengan memperbanyak juga variasi topping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri