Peluncuran ponsel premium baru, genjot penjualan Global Teleshop Kokas



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Momen Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan jatuh beberapa hari mendatang, serta kondisi perekonomian global yang mash diselingi sentimen negatif, ternyata tidak menyurutkan penjualan ponsel premium dengan harga Rp 10 juta ke atas.

Bayu (29), kepala toko Global Teleshop, yang terletak di pusat perbelanjaan Kota Kasablanca (Kokas), Tebet, Jakarta Selatan, menceritakan penjualan ponsel premium di tempatnya sangat bagus. Sejauh ini, pembeli banyak memburu ponsel merk Samsung Galaxy S10 dan Galaxy S10 plus yang dibanderol Rp 10.500.000 per unit – Rp 23.500.000 per unit.

“Sejak Januari sampai April ini, penjualan ponsel premium masih stabil, sangat bagus. Selain seri Galaxy S10, masih banyak pula yang mencari Samsung Galaxy Note 9 yang harganya mencapai Rp 14.000.000 per unit.


Lalu, merk Oppo Reno yang juga di atas Rp 10.000.000 sampai saat ini masih banyak yang membeli, tapi memang sejauh ini Samsung yang penjualannya paling tinggi di toko kami” tutur Bayu saat ditemui Kontan di Kokas, Jumat (12/4).

Samsung Galaxy S10 sendiri baru diluncurkan pada 7 Maret 2019 lalu. Saat awal peluncurannya, toko Global Teleshop menerima pemesanan Pre-Order (PO) sebanyak 16 unit. Jumlah ini hanya dihitung dari jumlah permintaan secara offline.

“PO melalui daring sudah habis kuota, yaitu sebanyak 100 unit, sehingga kami membuka secara offline di cabang Kokas karena banyaknya permintaan. Bisa dikatakan sambutannya sangat baik,” lanjut Bayu.

Dirinya melanjutkan, karena peluncuran seri terbaru ini, penjualan di Global Shop meningkat sampai 60% dibandingkan hari biasanya. Pembelinya pun banyak yang menggunakan fasilitas kartu kredit untuk bertansaksi.

“Pembeli tertarik karena pembayaran menggunakan kartu kredit tidak dikenakan bunga, alias 0%. Kami juga memberikan gimmick tertentu seperti gratis earphone, wireless charger, atau wireless bluetooth. Bisa dikatakan, promo-promo inilah yang mengundang pembeli memburu Samsung Galaxy S10 walau harganya selangit,” kata Bayu. Para pemburu yang, menurut Bayu rata-rata berusia 30 tahun ini, memang menggunakan ponsel seri premium sebelumnya dan terus ingin mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Mereka juga berasal dari kalangan menengah atas yang bekerja sebagai pebisnis,karyawan IT, atau bahkan seorang vlogger. “Mereka biasanya mencari ponsel yang bisa multi tasking, tak hanya kualitas kamera yang tajam,tetapi juga prosesor yang canggih dan storage yang besar,” imbuh Bayu. Lebih lanjut, Bayu menjelaskan jika penjualan ponsel premium di Global Teleshop mencapai waktu terbaiknya saat menjelang akhir pekan, terutama Sabtu dan Minggu. Peningkatan pendapatan bisa mecapai 80% - 100%. Sementara di hari kerja, pihaknya mengaku penjualan hanya berkisar sebesar 40%. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung berlalu-lalang di tokonya,baik hanya sekedar melihat-lihat, berkonsultasi,maupun melakukan transaksi. Di tahun 2019,toko Global Teleshop mengaku memiliki target pemasukan sebesar Rp 2 miliar. Sebagai strategi mencapai target, mereka fokus pada produk-produk yang memiliki nilai tinggi serta brand yang disukai oleh pembeli. “Sejauh ini, di Global Teleshop, ponsel Samsung masih menjadi primadona pembeli. Kami akan mencoba menghadirkan berbagai promo menarik untuk lebih meningkatnya penjualan. Dengan demikian, kami sangat optimistis tahun ini penjualan ponsel premium akan mengalami peningkatan dari tahun 2018, sebab banyak sekali brand yang akan mengeluarkan produk barunya tahun in. Bulan depan saja ada dua ponsel yang meluncurkan seri terbaru,” jelas Bayu. Bayu menutup, faktor yang paling mempengaruhi penjualan memang terletak pada jenis promo yang ditawarkan. “Persoalan kurs saya tidak terlalu mengikuti dan saya pikir siapapun presidennya, penjualan ponsel premium masih akan bagus. Menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri juga tidak terlalu memberikan pengaruh signifikan terhadap penjualan,” pungkas Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini