Peluncuran produk baru Jiwasraya masih menanti restu OJK



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan mengeluarkan produk baru melalui skema kerja sama dengan perusahaan reasuransi atau dikenal dengan financial reisurance (FinRe). Harapannya, melalui skema ini dapat menyokong bisnis perusahaan ketika terkendala permodalan.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan, skema FinRe membantu Jiwasraya mentransfer risiko atau portofolio yang diasuransikan dengan perusahaan reasuransi. Dari kerja sama ini, Jiwasraya akan melibatkan perusahaan reasuransi internasional.

“Dari reasuransi internasional, tapi belum bisa saya sebutkan namanya siapa,” kata Hexana kepada Kontan.co.id, Senin (2/9).


Baca Juga: Hexana Tri Sasongko dikabarkan jadi Wadirut BRI

Sampai saat ini, Jiwasraya masih memperhitungkan nilai bisnis dari produk baru tersebut sambil menunggu izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sayangnya ia belum mau mengungkapkan produk asuransi apa yang akan dikeluarkan nanti.

Sebelumnya, Hexana berharap produk ini bisa secara resmi berjalan pada Oktober 2019. Secara umum, skema FinRe membantu perusahaan asuransi untuk mengalihkan liabilitas atau utang ke reasuransi. Dengan begitu perusahaan reasuransi bisa mendapatkan pemasukan dari transaksi ini.

Baca Juga: Pendirian Anak Usaha Jiwasraya Tersendat Lantaran Urusan Izin

Skema transaksi FinRe bukan sesuatu yang popular di industri asuransi. Namun beberapa perusahaan asuransi telah mencoba pengelolaan modal melalui transfer risiko ini.

Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Riswinandi bilang, skema FinRe dapat meningkatkan risk based capital (RBC) dan berpeluang mendukung pemodalan baru.

Meski demikian, OJK akan mempertimbangkan apakah produk tersebut laik atau tidak dipasarkan. Pertimbangan itu memperhatikan aspek kemanfaatan produk, rencana bisnis serta pelaksanaan bisnis yang bisa memperbaiki likuiditas perusahaan.

Baca Juga: Pendirian Jiwasraya Putra masih menunggu restu dari OJK

“Untuk memenuhi likuiditas itu bermacam-macam, jadi jangan dibuat heboh. Rencana bisnis ini dilakukan secara bertahap dan perusahaan sedang menghadapi situasi yang besar maka itu harus hati-hati dan diselesaikan secara bersama-sama,” kata Riswinandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat