Pemadaman Listrik Batam Mencoreng Citra FTZ



JAKARTA. Krisis pasokan listrik membuat citra Batam sebagai kawasan perdagangan bebas atawa Free Trade Zone (FTZ) menjadi pertaruhan. Pemadaman listrik bakal mencoreng wajah Batam sebagai kawasan FTZ.Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau Abdullah Gosse mengatakan, pemadaman listrik ini menunjukkan pemerintah belum siap mengusung Batam sebagai kawasan FTZ. "Pemadaman ini akan menyulitkan investor datang ke Batam," katanya kepada KONTAN, Kamis (21/5).Batam mengalami krisis listrik sejak pasokan gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) ke PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN Batam) seret. Akibatnya, PLN Batam bakal melanjutkan pemadaman listrik selama tiga hari sejak Sabtu (23/5) hingga Senin (25/3) nanti.Abdullah memperkirakan, akibat pemadaman itu, ribuan industri bakal berhenti beroperasi. Selain pengusaha, Abdullah memastikan, para karyawan dan buruh juga terpaksa kehilangan penghasilan akibat krisis listrik itu.Karena itu, Abdullah mendesak Pemerintah, PLN, PGN, serta Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral segera menyelesaikan krisis pasokan setrum ini. Bila tidak, dia khawatir, hasrat para pengusaha yang semula menggebu-gebu menanamkan modalnya akhirnya luruh dan memilih angkat kaki dari pulau yang berbatasan langsung dengan Negeri Merlion ini.Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian untuk mengatasi pasokan gas bagi PLN Batam. Sekretaris Perusahaan PLN Batam, I Wayan Jasmin mengakui memang ada rapat untuk mendatangkan gas dari Petrochina. Namun, dia belum mengetahui keputusan rapat itu. Pasalnya, PLN Batam tidak memiliki kontrak dengan Petrochina. "Kontrak ini dilakukan oleh Pemerintah," katanya.

Polisi waspada

Rencana pemadaman listrik ini juga membuat khawatir pihak kepolisian. Pasalnya, bila kondisi Batam gelap gulita, kepolisian cemas tindak kekerasan dan kejahatan akan melonjak.Karena itu, Kepolisian Kota Besar Batam Rempang dan Galang (Polres Barelang) sudah berencana memperketat keamanan pada saat pemadaman terjadi. "Kami akan menyiagakan aparat di lokasi-lokasi rawan," kata Kapoltabes Barelang AKBP Leonidas Braksa kepada Antara. Polisi, kata Leonidas, bakal menambah dua kali lipat jumlah petugas yang menjaga tempat-tempat vital. Selain di tempat-tempat vital, polisi juga akan melipatgandakan pengamanan di perumahan dan kantor PLN. "Kami khawatir ada yang protes dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: