JAKARTA. Menjelang akhir tahun, ancaman pemadaman listrik bergilir masih tetap membayangi wilayah Jakarta dan sekitarnya. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Fahmi Mochtar mengakui, wilayah Jakarta dan sekitarnya masih mengalami defisit listrik sebesar 50 megawatt (MW). Meskipun, lanjut Fahmi, beban puncak pada akhir tahun akan turun bersamaan dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru. Sebab, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang belum bisa bekerja secara optimal. “Kapasitas Muara Karang turun jadi 85% karena dioperasikan menggunakan bahan bakar minyak. Seharusnya menggunakan gas," ujar Fahmi, Selasa (1/12). Menurut Fahmi, pasokan gas ke PLTGU Muara Karang akan terhenti lantaran perusahaan pemasok gas PT Pertamina Hulu Energi melakukan perawatan blok Offshore North West Java (ONWJ). Blok ini memasok gas ke PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok.
Pemadaman Listrik Masih Mengancam Jakarta dan Sekitarnya
JAKARTA. Menjelang akhir tahun, ancaman pemadaman listrik bergilir masih tetap membayangi wilayah Jakarta dan sekitarnya. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Fahmi Mochtar mengakui, wilayah Jakarta dan sekitarnya masih mengalami defisit listrik sebesar 50 megawatt (MW). Meskipun, lanjut Fahmi, beban puncak pada akhir tahun akan turun bersamaan dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru. Sebab, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang belum bisa bekerja secara optimal. “Kapasitas Muara Karang turun jadi 85% karena dioperasikan menggunakan bahan bakar minyak. Seharusnya menggunakan gas," ujar Fahmi, Selasa (1/12). Menurut Fahmi, pasokan gas ke PLTGU Muara Karang akan terhenti lantaran perusahaan pemasok gas PT Pertamina Hulu Energi melakukan perawatan blok Offshore North West Java (ONWJ). Blok ini memasok gas ke PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok.