Pemain asuransi jiwa kredit tambah mitra



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi jiwa kredit masih memiliki prospek cerah di tahun ini. Sejumlah pemain asuransi menambah mitra baru untuk mengerek premi.

Sebut saja Asuransi Jiwa Reliance Indonesia yang yakin produk asuransi jiwa kredit akan menjadi kontributor utama. Direktur Reliance Life Gideon Heru Prasetya bilang, saat ini produk tersebut berkontribusi 80% dari total premi. Ia optimistis, premi asuransi jiwa kredit bisa terkerek naik 20% dibandingkan tahun kemarin.

Sepanjang tahun 2018, Reliance menargetkan total premi naik 40% dari realisasi 2017 Rp 380 miliar. Guna mendorong premi asuransi jiwa kredit, Reliance Life akan memperluas jaringan sampai ke luar Jawa.


PT Capital Life Indonesia menyebut, kontribusi premi dari bisnis asuransi jiwa kredit masih mini. Tapi, perusahaan ini optimistis, premi Capital Life dari produk asuransi jiwa kredit naik dua digit.

Menurut Direktur Utama Capital Life Antony Japari, saat ini kontribusi premi dari bisnis asuransi jiwa kredit di bawah 1% dari total premi. Hingga Juni 2018, Capital Life menghimpun premi sampai Rp 3,9 triliun. Artinya kontribusi dari asuransi jiwa kredit masih di bawah Rp 39 miliar.

Meski kontribusi masih kecil, Antony optimistis bisnis asuransi jiwa kredit naik tertopang strategi perusahaan ini. Seperti menambah mitra untuk memasarkan produk ini. Dalam waktu berdekatan, Capital Life menambah dua mitra baru di bisnis ini.

Yakni Bank Bukopin dan MNC Finance. Ke depan, Capital Life akan menambah jumlah mitra. Secara keseluruhan, Antony bilang, perusahaan ini sudah bekerjasama dengan 12 perbankan dan tujuh multifinance. Capital Life juga telah menjalin kerjasama dengan delapan perusahaan asuransi umum untuk skema co-insurance.

Capital Life juga akan menjaga kapasitas menggenjot bisnis ini. "Asuransi jiwa kredit long term bisnis sehingga perlu komitmen," kata dia, Kamis (2/8).

Kepercayaan diri Capital Life makin besar lantaran kebijakan relaksasi loan to value (LTV) untuk kredit pemilikan rumah. Pasalnya, kemampuan masyarakat dalam membeli rumah secara kredit akan lebih terbantu.

"Sehingga penyaluran kreditnya bisa naik dan bisnis asuransi jiwa kredit juga ikut meningkat," kata Antony. Tapi, ia mengakui kebijakan bank sentral Indonesia mengerek suku bunga acuan bakal mengerem kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie