JAKARTA. Meski kontribusi asuransi mikro bagi pendapatan premi industri tergolong kecil, namun minat perusahaan untuk bermain di segmen ini tetap saja ada. Jumlah pemain asuransi mikro kini sudah bertambah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah perusahaan asuransi yang memasarkan produk asuransi murah ini mengalami peningkatan. Dari akhir tahun 2014 sampai sekarang, dua pemain baru ikut meramaikan pasar asuransi mikro. Direktur Produk dan Kelembagaan OJK Heru Juwanto bilang, saat ini ada 55 perusahaan asuransi yang memasarkan produk asuransi mikro. Sementara per Desember 2014, jumlah pemainnya ada sebanyak 53 perusahaan baik itu yang memasarkan produk asuransi mikro standar maupun non standar. Dari jumlah itu, Heru bilang perusahaan yang menjual produk standar alias asuransi mikro bersama berjumlah 42 perusahaan. Rinciannya, empat puluh perusahaan merupakan pemain di asuransi umum dan sisanya adalah perusahaan asuransi jiwa. Sedangkan yang memasarkan produk mandiri berjumlah 13 perusahaan. "Terdiri dari empat perusahaan asuransi umum dan sembilan perusahaan asuransi jiwa," kata Heru, Rabu (2/9). Produk asuransi mikro bersama sendiri terbagi dalam tiga segmen yaitu asuransi umum, jiwa dan syariah. Di segmen asuransi umum mereka punya produk Warisanku, Rumahku, Stop Usaha Erupsi, Stop Usaha Gempa Bumi dan Asuransiku. Sementara perusahaan asuransi jiwa memasarkan produk Asuransi Mikro Penuh Cinta atau si Peci. Sedangkan segmen Asuransi Mikro Syariah mengandalkan produk si Bijak. Di segmen mikro ini, otoritas memang mengharapkan jumlah tertanggung yang besar untuk mengerek penterasi dan literasi asuransi. Otoritas sendiri mengharapkan jumlah nasabah asuransi mikro di Indonesia mampu tumbuh minimal 5% pada tahun ini dibandingkan capaian tahun lalu. Di 2014 sendiri, jumlah nasabah asuransi mikro tercatat sebesar 6,16 juta orang. Perluasan akses dan distribusi pun menjadi salah satu tantangan untuk menggeber segmen ini, di samping meningkatkan pemahaman terhadap produk dan manfaat asuransi kepada masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemain asuransi mikro bertambah
JAKARTA. Meski kontribusi asuransi mikro bagi pendapatan premi industri tergolong kecil, namun minat perusahaan untuk bermain di segmen ini tetap saja ada. Jumlah pemain asuransi mikro kini sudah bertambah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah perusahaan asuransi yang memasarkan produk asuransi murah ini mengalami peningkatan. Dari akhir tahun 2014 sampai sekarang, dua pemain baru ikut meramaikan pasar asuransi mikro. Direktur Produk dan Kelembagaan OJK Heru Juwanto bilang, saat ini ada 55 perusahaan asuransi yang memasarkan produk asuransi mikro. Sementara per Desember 2014, jumlah pemainnya ada sebanyak 53 perusahaan baik itu yang memasarkan produk asuransi mikro standar maupun non standar. Dari jumlah itu, Heru bilang perusahaan yang menjual produk standar alias asuransi mikro bersama berjumlah 42 perusahaan. Rinciannya, empat puluh perusahaan merupakan pemain di asuransi umum dan sisanya adalah perusahaan asuransi jiwa. Sedangkan yang memasarkan produk mandiri berjumlah 13 perusahaan. "Terdiri dari empat perusahaan asuransi umum dan sembilan perusahaan asuransi jiwa," kata Heru, Rabu (2/9). Produk asuransi mikro bersama sendiri terbagi dalam tiga segmen yaitu asuransi umum, jiwa dan syariah. Di segmen asuransi umum mereka punya produk Warisanku, Rumahku, Stop Usaha Erupsi, Stop Usaha Gempa Bumi dan Asuransiku. Sementara perusahaan asuransi jiwa memasarkan produk Asuransi Mikro Penuh Cinta atau si Peci. Sedangkan segmen Asuransi Mikro Syariah mengandalkan produk si Bijak. Di segmen mikro ini, otoritas memang mengharapkan jumlah tertanggung yang besar untuk mengerek penterasi dan literasi asuransi. Otoritas sendiri mengharapkan jumlah nasabah asuransi mikro di Indonesia mampu tumbuh minimal 5% pada tahun ini dibandingkan capaian tahun lalu. Di 2014 sendiri, jumlah nasabah asuransi mikro tercatat sebesar 6,16 juta orang. Perluasan akses dan distribusi pun menjadi salah satu tantangan untuk menggeber segmen ini, di samping meningkatkan pemahaman terhadap produk dan manfaat asuransi kepada masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News