Pemain asuransi umum masih bakal andalkan asuransi kendaraan di tahun 2019 ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum masih mengandalkan lini usaha asuransi kendaraan dalam meraup premi. Hal ini bakal tetap dipertahankan pada tahun 2019 ini.

Salah satunya adalah PT Asuransi Wahana Tata alias Aswata. Direktur Utama Aswata Christian Wanandi mengatakan, per tahun 2018 kemarin kontribusi asuransi kendaraan bermotor perusahaannya mencapai 35% dari total premi bruto Rp 1,84 triliun. Dengan begitu, asuransi kendaraan bermotor menjadi kontributor terbesar kedua setelah asuransi properti yang sebesar 37%. 

Untuk 2019 ini, ia memproyeksikan premi Aswata dapat tumbuh 10% dari capaian tahun lalu. Di mana lini asuransi kendaraan masih akan menjadi salah satu kontributor utama.


PT Asuransi Adira Dinamika atau Adira Insurance juga mencatat dominasi asuransi kendaraan bermotor dalam portofolio bisnisnya. Per November 2018, premi lini bisnis ini mencapai 59% dari total premi yang sebesar Rp 2,4 triliun. Kendaraan roda empat menyumbang 53% premi kendaraan bermotor, sedangkan roda dua 47%.

Business Develepoment Division Head Adira Insurance Tanny Megah Lestary mengatakan, premi asuransi kendaraan bermotor tumbuh 14% secara year on year (yoy). Menurut dia, yang menjadi pendorong pertumbuhan ini adalah bisnis multifinance dan diler yang meningkat. 

"Pangsa pasar Adira Insurance di diler dan multinance di luar grup Adira juga bertambah," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/2).

Nah Untuk 2019, perusahaan ini menargetkan total preminya bisa tumbuh menjadi Rp 3,2 triliun dengan masih mengandalkan lini bisnis asuransi kendaraan bermotor. Demi mencapai target itu, perusahaan ini akan terus meningkatkatkan pangsa pasar dan kerja sama dengan intermediary-nya.

Setali tiga uang Chief Underwriter Director Sompo Insurance Erixon Hutapea bilang di tahun 2019, pihaknya menargetkan premi brutonya tumbuh sebesar 25% dibanding 2018 menjadi Rp 2,5 triliun. Perusahaan ini memproyeksi pertumbuhan tersebut bakal banyak berasal dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi