JAKARTA. Pasar baja domestik yang gemuk membuat pebisnis baja global kian melirik pasar dalam negeri. Apalagi, pasar baja dunia masih lesu terimbas krisis ekonomi. Menurut Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, permintaan baja di tanah air berkisar 10 juta ton per tahun dengan rata-rata pertumbuhan bisnisnya antara 6%–8%. Padahal produksi baja domestik baru berkisar antara 5 juta–6 juta ton per tahun. Jelas, ini kesempatan emas bagi produsen baja dunia masuk ke pasar domestik. Apalagi, mereka sempat membatasi kapasitas produksi akibat permintaan baja dunia yang cenderung turun.
Pemain baja asing melirik pasar lokal
JAKARTA. Pasar baja domestik yang gemuk membuat pebisnis baja global kian melirik pasar dalam negeri. Apalagi, pasar baja dunia masih lesu terimbas krisis ekonomi. Menurut Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, permintaan baja di tanah air berkisar 10 juta ton per tahun dengan rata-rata pertumbuhan bisnisnya antara 6%–8%. Padahal produksi baja domestik baru berkisar antara 5 juta–6 juta ton per tahun. Jelas, ini kesempatan emas bagi produsen baja dunia masuk ke pasar domestik. Apalagi, mereka sempat membatasi kapasitas produksi akibat permintaan baja dunia yang cenderung turun.