Pemain baru asuransi jiwa segera datang



JAKARTA. Persaingan industri asuransi jiwa bakal semakin semarak. Pemain industri ini bakal bertambah bukan hanya oleh pelaku asing melainkan juga investor lokal. Setidaknya, ada dua calon pemain baru asuransi jiwa konvensional dan satu perusahaan asuransi jiwa syariah yang segara meramaikan industri.

Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), menjelaskan dua calon perusahaan asuransi jiwa konvensional itu sedang mengajukan izin ke Kementerian Keuangan. Namun, ia mengaku belum mengetahui identitas investor dan identitas calon perusahaan itu. "Pastinya, mereka tidak mengakuisisi, tapi membuat baru," katanya, Rabu (24/10).

Sementara, satu perusahaan yang sudah pasti berdiri adalah Asuransi Jiwa Syariah Amanah Gita Amanah (Amanah Gita). Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah memberikan izin per 1 Oktober 2012. "Izin operasional sudah turun per 24 September, tapi Bapepam-LK baru memberikan 1 Oktober," kata Azwir Arifin, Presiden Direktur Amanah Gita.


Perusahaan ini berdiri dengan modal Rp 80 miliar. Sebanyak 95% saham milik PT Perhutani, dan 5% Ary Ginanjar pendiri ESQ Leadership Center. Tak heran, alumni dan peserta ESQ yang selama ini diajarkan Ary Ginanjar bakal menjadi target pasar. "Jumlahnya sangat besar, itu pasar potensial," kata Azwir, mantan Direktur Teknik dan Operasional BNI Life.

Di tahap awal, Amanah Gita sudah memiliki lima jenis produk asuransi syariah dan unitlink syariah. Azwir menambahkan, pasar asuransi syariah masih kecil di Indonesia. Namun, pertumbuhan premi per tahun rata-rata 30% sehingga potensi bisnisnya besar. Sayang, Azwir merahasiakan target bisnisnya.

Amanah Gita akan meramaikan bisnis asuransi syariah yang selama ini baru ada tiga perusahaan asuransi murni syariah. Mereka adalah  Asuransi Takaful Keluarga,  Asuransi Jiwa Syariah Al Amin dan Asuransi Syariah Mubarakah.

Isa Rachmatarwata, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK, belum berkomentar soal  kehadiran dua pemain baru. Regulator selalu memberi kesempatan bagi pemain baru asuransi. "Kami tidak pernah menutup diri," kata Isa.

Catatan KONTAN, salah satu investor yang berminat mendirikan asuransi jiwa adalah  Bank Central Asia (BCA). Bank ini sudah menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar dan memasukannya dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2012.

Dalam RBB itu, BCA menargetkan pendirian perusahaan itu selesai tahun ini atau paling lambat 2013. Perusahaan ini akan menjadi anak usaha  Dinamika Usaha Jaya alias  BCA Securities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie