JAKARTA. Demi mengejar target program layanan tanpa kantor alias branchless banking, sejumlah pemain baru bisnis ini berencana memaksimalkan penambahan agen. Bank juga berupaya mengoptimalkan penggunaan teknologi bagi program yang sering disebut laku pandai tersebut. Ambil contoh PT Bank Bukopin Tbk yang menargetkan penambahan jumlah agen cukup pesat pada dua tahun pertama menjalankan program laku pandai. “Pada tahun 2016 ini kami menargetkan jumlah agen laku pandai sebanyak 400 agen yang kami seleksi dari 25.000 agen payment point online bank (PPOB),” kata Adhi Brahmantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan IT Bank Bukopin kepada KONTAN, pekan lalu.
Pemain baru laku pandai mulai memburu agen
JAKARTA. Demi mengejar target program layanan tanpa kantor alias branchless banking, sejumlah pemain baru bisnis ini berencana memaksimalkan penambahan agen. Bank juga berupaya mengoptimalkan penggunaan teknologi bagi program yang sering disebut laku pandai tersebut. Ambil contoh PT Bank Bukopin Tbk yang menargetkan penambahan jumlah agen cukup pesat pada dua tahun pertama menjalankan program laku pandai. “Pada tahun 2016 ini kami menargetkan jumlah agen laku pandai sebanyak 400 agen yang kami seleksi dari 25.000 agen payment point online bank (PPOB),” kata Adhi Brahmantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan IT Bank Bukopin kepada KONTAN, pekan lalu.