Pemain Lokal Dinilai Mampu Unjuk Gigi di Industri Migas Internasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali berpartisipasi di ajang Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2022 yang diselenggarakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Indonesia diwakili oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Keduanya memperkenalkan sembilan perusahaan penunjang industri migas dalam negeri. Perusahaan-perusahaan itu dinilai mampu hasilkan produk dan layanan dengan kualitas standar internasional.

Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim dan juga industri dalam negeri yang terlibat di ADIPEC 2022. 


"Ke depan, kita berharap Industri penunjang hulu migas Indonesia mendapatkan kepercayaan lebih untuk dapat mendukung proyek dan operasi hulu migas di tingkat global," ungkap Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji dalam keterangannya, Selasa (13/12).

Baca Juga: Ombudsman: Peralihan Kewenangan IUP ke Pemerintah Pusat Bikin Banyak Maladministrasi

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi selaku Ketua Tim Indonesia Pavilion ADIPEC 2022 mengatakan, Indonesia Pavilion kali ini sangat istimewa. Sebab untuk pertama kalinya, menghadirkan kerja sama yang solid antara Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina.

Di mana membawa seluruh direksi subholding perusahaan dan 9 pabrikan dalam negeri yang sudah dibina, dan memiliki kemampuan ekspor ke mancanegara, yakni Pertamina Patra Niaga, Starborn Chemical, Fajar Benua Grup, Molden Patra Sejahtera, Teknologi Rekayasa Katup, Daeshin Flange Fitting Industri, Krakatau Steel, Citra Tubindo Tbk dan Bukit Baja Nusantara.

"Partisipasi Indonesia di ADIPEC 2022 akan jadi ajang promosi yang baik bagi Indonesia untuk dapat membuka kesempatan peluang bisnis, khususnya di industri minyak dan gas bumi. Kami mempertemukan mereka dengan investor potensial untuk terlibat bersama-sama mengembangkan industri hulu migas di Tanah Air," kata Erwin.

Hal itu menurutnya perlu, untuk menjawab visi produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030.

ADIPEC 2022 menyediakan platform untuk bertukar ide, dan mendiskusikan tantangan global terbaru yang mempengaruhi pasar energi. Termasuk juga tantangan pasokan energi, hingga solusi masa depannya. Forum ini dihadiri para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan di bidang energi, inovator dan perusahaan energi di seluruh dunia.

Sementara pengusaha migas nasional James Leo, mengapresiasi pelaksanaan pameran yang diinisiasi oleh SKK Migas dan Direktorat Jendral Migas di ADIPEC, yang telah membuahkan hasil positif dengan ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) antara pabrikan dalam negeri PT Daeshin Flange Fitting Industri dengan Fluxion Steel Pte Ltd sebagai mitra strategis untuk penjualan di Asia dan Middle East.

Baca Juga: KKKS Ekspor Minyak Mentah Tapi Indonesia Masih Gemar Impor

"Hal ini menjadi pencapaian serta kebanggaan tersendiri, bahwa dukungan pemerintah dalam menumbuhkembangkan kemampuan nasional telah memberikan efek pengganda sehingga mampu bersaing di tingkat internasional," ungkapnya.

Selain itu, kata James, komitmen Kerjasama tersebut juga membuktikan anak bangsa mempunyai kompetensi yang mumpuni sehingga bisa menjangkau pasar global di era kompetisi yang super ketat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi