JAKARTA. Wah. Kini, konsumen di Indonesia mulai menggantungkan kebutuhannya pada pembayaran secara elektronik. Demikian temuan Visa, prinsipal penyedia sistem pembayaran elektronik dalam survei bertajuk Global Payments Tracker (GPT) 2012. Dari titik-titik tempat bertransaksi, penelitian GPT menunjukkan, 57% transaksi setiap bulannya menggunakan kartu debit, dan 43% transaksi dengan kartu kredit. Alasannya, 30% di antaranya menilai pembayaran menggunakan kartu dapat mengontrol keuangan mereka, dan 17% lainnya berdalih untuk keamanan dengan menghindari membawa uang tunai. “Meskipun banyak transaksi yang masih bergantung pada uang tunai, konsumen mulai menyadari aspek keamanan, kenyamanan, dan kontrol keuangan yang ditawarkan oleh penggunaan kartu. Karenanya, semakin banyak konsumen yang menggunakan kartu sebagai alat pembayaran,” ujar Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, kemarin.
Pemakaian duit plastik meningkat
JAKARTA. Wah. Kini, konsumen di Indonesia mulai menggantungkan kebutuhannya pada pembayaran secara elektronik. Demikian temuan Visa, prinsipal penyedia sistem pembayaran elektronik dalam survei bertajuk Global Payments Tracker (GPT) 2012. Dari titik-titik tempat bertransaksi, penelitian GPT menunjukkan, 57% transaksi setiap bulannya menggunakan kartu debit, dan 43% transaksi dengan kartu kredit. Alasannya, 30% di antaranya menilai pembayaran menggunakan kartu dapat mengontrol keuangan mereka, dan 17% lainnya berdalih untuk keamanan dengan menghindari membawa uang tunai. “Meskipun banyak transaksi yang masih bergantung pada uang tunai, konsumen mulai menyadari aspek keamanan, kenyamanan, dan kontrol keuangan yang ditawarkan oleh penggunaan kartu. Karenanya, semakin banyak konsumen yang menggunakan kartu sebagai alat pembayaran,” ujar Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, kemarin.