KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertagas Niaga (PTGN) memprediksi terjadi lonjakan konsumsi jaringan gas kota akan meningkat seiring kebijakan beraktivitas di rumah akibat pandemi corona. Presiden Direktur PTGN Linda Sunarti dalam keterangan resminya bilang pihaknya siap menjaga pasokan gas agar tetap stabil.
Baca Juga: Pengelola dana negara produsen minyak akan jual saham US$ 225 miliar di pasar "Kami memprediksi pemakaian jargas akan meningkat di masa
Work From Home karena masyarakat akan lebih sering memasak di rumah untuk menghindari interaksi luar dan faktor higenitas," ujar Linda, dikutip Senin (30/3). Linda melanjutkan, pihaknya tetap menyiagakan petugas demi memastikan kelancaran pasokan gas. Bahkan, Linda menghimbau konsumen agar bertransaksi menggunakan sistem pembayaran
online demi mencegah penyebaran virus corona. Hingga Maret 2020, PTGN mengoperasikan jaringan gas kota di 24 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia melalui 201.464 Sambungan Rumah tangga. Sebelumnya, selain konsumsi gas,
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman bilang sejak kebijakan beraktivitas di rumah diberlakukan pemerintah per tanggal 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8% dari rata-rata normal harian atau dari 134,87 ribu kiloliter (kl) menjadi 123,74 ribu kl.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) catatkan penjualan batubara 14,3 juta ton hingga Februari 2020 Sedangkan untuk LPG sektor rumah tangga mengalami kenaikan dimana LPG Subsidi naik 0,7% dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton. "LPG rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4% dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton," kata Fajriyah dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (26/3). Kendati demikian, Fajriyah memastikan pasokan yang ada saat ini berada dalam kondisi yang aman untuk jangka waktu ke depan. Adapun, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari. "Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah," kata Fajriyah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi