BRASILIA. Nasib Presiden Brasil Dilma Rousseff di ujung tanduk. Komisi khusus parlemen Brasil, Senin (11/4) mengusulkan pencopotan atau pemakzulan Rousseff dari jabatan Presiden karena dituding telah melanggar undang-undang anggaran demi memenangkan Pemilu Presiden untuk yang kedua kalinya, pada tahun 2014 silam. Kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Rousseff sendiri perlahan semakin turun. Negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia itu dibelit persoalan korupsi yang cukup akut. Rousseff sendiri telah membantah tudingan manipulasi anggaran yang dialamatkan kepada dirinya dan menyatakan hal itu hanya sebuah rekayasa dalam skenario besar pemakzulan. "Mereka sedang berkomplot secara terbuka, untuk menjatuhkan presiden terpilih," tutur Rousseff dalam pidatonya, seperti diwartakan Reuters, Selasa (12/4).
Pemakzulan Presiden Brasil hadirkan harapan baru
BRASILIA. Nasib Presiden Brasil Dilma Rousseff di ujung tanduk. Komisi khusus parlemen Brasil, Senin (11/4) mengusulkan pencopotan atau pemakzulan Rousseff dari jabatan Presiden karena dituding telah melanggar undang-undang anggaran demi memenangkan Pemilu Presiden untuk yang kedua kalinya, pada tahun 2014 silam. Kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Rousseff sendiri perlahan semakin turun. Negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia itu dibelit persoalan korupsi yang cukup akut. Rousseff sendiri telah membantah tudingan manipulasi anggaran yang dialamatkan kepada dirinya dan menyatakan hal itu hanya sebuah rekayasa dalam skenario besar pemakzulan. "Mereka sedang berkomplot secara terbuka, untuk menjatuhkan presiden terpilih," tutur Rousseff dalam pidatonya, seperti diwartakan Reuters, Selasa (12/4).