Pemakzulan Presiden Brasil hadirkan harapan baru



BRASILIA. Nasib Presiden Brasil Dilma Rousseff di ujung tanduk. Komisi khusus parlemen Brasil, Senin (11/4) mengusulkan pencopotan atau pemakzulan Rousseff dari jabatan Presiden karena dituding telah melanggar undang-undang anggaran demi memenangkan Pemilu Presiden untuk yang kedua kalinya, pada tahun 2014 silam.

Kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Rousseff sendiri perlahan semakin turun. Negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia itu dibelit persoalan korupsi yang cukup akut. Rousseff sendiri telah membantah tudingan manipulasi anggaran yang dialamatkan kepada dirinya dan menyatakan hal itu hanya sebuah rekayasa dalam skenario besar pemakzulan.

"Mereka sedang berkomplot secara terbuka, untuk menjatuhkan presiden terpilih," tutur Rousseff dalam pidatonya, seperti diwartakan Reuters, Selasa (12/4).


Pihak yang dituding Rousseff tak lain adalah Wakil Presiden Brasil, Michel Temer. Hal ini setelah bocornya seruan Temer kepada para pendukungnya untuk menuntaskan krisis politik di Brasil pasca tuduhan penyalahgunaan anggaran oleh Rousseff semasa kepemimpinan pertamanya.

Atas rekomendasi komisi khusus parlemen, maka majelis rendah Brasil akan mengadakan pemungutan suara 18 April mendatang untuk memutuskan nasib Rousseff.

Menanggapi wacana yang berkembang, mantan Kepala Bank Sentral Brasil, Arminio Fraga menyatakan dukungannya kepada Wakil Presiden Brasil yang diprediksi akan menggantikan Rousseff. Fraga tertarik dengan rencana Temer membangun ekonomi Brasil ke depan.

Fraga pun bersedia memberikan saran bagi pembangunan ekonomi Brasil. Meski dia sendiri mengaku tidak tertarik untuk kembali ke pemerintahan, setelah berhenti dari jabatan ketua bank sentral pada tahun 2003.

Selama ini, Fraga dikenal sebagai sosok yang cukup kritis terhadap pemerintahan Rousseff. Dalam banyak kesempatan Fraga mengatakan, kesulitan pemulihan ekonomi Brasil disebabkan kepercayaan investor yang rendah dan ketidakpastian politik.

Tahun lalu, ekonomi Brasil turun 3,8%. Brasil juga mengalami resesi terburuk dalam 25 tahun terakhir. Seperti diberitakan harian lokal Brasil, Folha de S. Paulo, Selasa, Temer disebut-sebut akan menunjuk Fraga menjadi Menteri Ekonomi Brasil jika dia sukses menggantikan Rousseff.  

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie