JAKARTA. Kesepakatan perdagangan bebas di negara Asean dan China ternyata mulai membuka peluang besar bagi para eksportir Indonesia. Peningkatan kegiatan perdagangan di negara-negara ini bisa terlihat dari realisasi pemanfaatan Surat Keterangan Asal (SKA). SKA sendiri berfungsi sebagai persyaratan eksportir untuk memperoleh preferensi yang akan disertakan pada barang ekspor untuk memperoleh fasilitas pembebasan bea masuk. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan realisasi pemanfaatan SKA preferensi terhadap ekspor nonmigas selama Februari mengalami peningkatan signifikan. Dalam waktu 1 bulan terjadi peningkatan pemanfaatan preferensi SKA sebesar 83%. Lihat saja, jumlah SKA dalam kerangka AFTA bulan Februari 2011 sebanyak 8,436 atau senilai dengan US$ 1.679 juta dibandingkan bulan sebelumnya hanya mencapai nilai US$ 917 juta. Menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh peningkatan realisasi pemanfaatan SKA disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor minyak nabati dan hewani yang mengalami pertumbuhan 300% dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor minyak nabati dan hewani Indonesia paling banyak ke negara tujuan RRT, Korea, Jepang, dan India.
Pemanfaatan preferensi SKA melonjak 83% di Februari
JAKARTA. Kesepakatan perdagangan bebas di negara Asean dan China ternyata mulai membuka peluang besar bagi para eksportir Indonesia. Peningkatan kegiatan perdagangan di negara-negara ini bisa terlihat dari realisasi pemanfaatan Surat Keterangan Asal (SKA). SKA sendiri berfungsi sebagai persyaratan eksportir untuk memperoleh preferensi yang akan disertakan pada barang ekspor untuk memperoleh fasilitas pembebasan bea masuk. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan realisasi pemanfaatan SKA preferensi terhadap ekspor nonmigas selama Februari mengalami peningkatan signifikan. Dalam waktu 1 bulan terjadi peningkatan pemanfaatan preferensi SKA sebesar 83%. Lihat saja, jumlah SKA dalam kerangka AFTA bulan Februari 2011 sebanyak 8,436 atau senilai dengan US$ 1.679 juta dibandingkan bulan sebelumnya hanya mencapai nilai US$ 917 juta. Menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh peningkatan realisasi pemanfaatan SKA disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor minyak nabati dan hewani yang mengalami pertumbuhan 300% dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor minyak nabati dan hewani Indonesia paling banyak ke negara tujuan RRT, Korea, Jepang, dan India.