Pemangkasan Karyawan Kian Deras



WASHINGTON. Perusahaan kerap memangkas pegawainya pada akhir tahun agar penggajian berkurang. Namun, tahun ini sedikit berbeda. Pasalnya, pemangkasan tahun ini jauh lebih besar dari biasanya.

Lebih dari 4 juta orang kini mendapatkan unemployment benefit. Angka itu tercatat per 22 November 2008 lalu dan menjadi angka yang paling tinggi dalam 26 tahun.


Yang bikin lebih prihatin, survei yang dilakukan oleh Business Roundtable menunjukkan bahwa 60% CEO berencana untuk merumahkan para pekerja lagi dalam enam bulan ke depan. Sebanyak 101 CEO yang disurvei menunjukkan, hitungan mereka untuk penjualan dan investasi justru memburuk dengan begitu cepatnya.

Business Roundtable mengatakan bahwa indeks CEO economic outlook terperosok menjadi 16,5 di kuartal keempat, turun dari 78,8 di kuartal sebelumnya. Indeks ini merupakan yang paling rendah sejak kelompok ini membikin survei enam tahun lalu.

Nah, mereka yang masuk dalam survei ini merupakan CEO dari perusahaan-perusahaan besar yang mempekerjakan sekitar 10 juta karyawan.

Di luar itu, beberapa perusahaan kelas kakap di AS, termasuk AT&T dan DuPont telah mengumumkan layoff-nya ribuan pekerjanya dalam minggu-minggu ke depan.

AT&T memangkas 12.000 pekerjanya atau 4% dari total pekerjanya. DuPont juga merumahkan 6.500 karyawannya. United Airlines mengatakan bahwa mereka akan menggunting pekerjanya sekitar 1.100 orang pada bulan Januari.

“Ini pendepakan yang begitu cepat dan sangat besar,” kata Richard Yamarone, Direktur Riset untuk Argus Research. “Kami sering menghadapi penyingkiran karyawan pada tujuh atau delapan bulan pertama, tetapi tidak seperti sekarang ini,” imbuhnya. Ia mengatakan, turunnya nilai saham menggiring perusahaan untuk membuang karyawannya lebih dari biasanya di bulan Desember ini.

Hari Jumat (5/12), pemerintah berencana untuk membeberkan sejumlah laporan tentang peningkatan tingkat pengangguran. Asal tahu saja, hingga Oktober lalu, tingkat pengangguran di AS sudah mencapai 6,5%, paling tinggi sejak 1994.

Editor: Didi Rhoseno Ardi